Tahun baru saja berganti. Keluarga Uchiha yang taat beribadah berbondong-bondong meramaikan kuil. Mengajak serta-merta anak menantu demi melakukan hatsumode awal tahun.
"Nii-san belum datang?" heran pria yang usianya mendekati kepala tiga.
"Apa kita tinggal saja? Bukannya Izumi bilang sedang mengurus Ii-chan karena sakit?"
"Chotto matte kudasai, Anata. Itachi tidak bilang apa-apa. Siapa tau dia menyusul" tak segera masuk daerah keidai, wanita berumur lewat setengah abad menunggu di torii depan.
Keluarga Uchiha terbilang solid. Jika mereka mengadakan suatu acara bersama, maka kehadiran semua anggota harus lengkap. Minus satu orang sekalipun, mereka bersedia menunda.
Bulatan emerald mengedip cemas. Sudah setengah jam dia berada di luar. Suhu lingkungan dingin mulai merayapi diri.
"Samui"
Keluhan tersebut tak mendapat respon berarti dari suami. Meski sudah memancing dengan menggosokkan telapak keras-keras, pria romantisnya masih tidak peka. Kode-kode main mata juga tidak tertangkap.
Duh, aku ingin bertukar jaket saja dengan Sasuke-kun.
Uchiha Sakura tak mengira permulaan musim salju terasa dingin menyengat. Menyepelehkan, ia memakai jaket tebal yang tidak berbahan wol. Sebab menurutnya, itu jaket yang pas di tubuhnya yang sedang mengandung.
"Sasuke-kun, tsumetai" memamerkan rasa kedinginan, Sakura berbisik seraya menangkupkan kedua telapak pada tangan suami.
"Mau kembali ke mobil?"
Menuju tempat parkir pun hampir mustahil. Malas sekali jika ia harus naik turun tangga mencapai kuil tempatnya berpijak detik ini. Tidak banyak pula tempat berteduh di luar area kuil.
"Sakura-chan, daijoubu desu ka?" mundur ke belakang, Uchiha Mikoto yang lebih perhatian mendekat, "ya ampun tanganmu dingin sekali. Ini, cepat pakai sarung tangan Ibu!"
"Demo.. Kaa-san.." Sakura nampak sulit menolak. Enggan bila merepotkan ibu mertua.
Kenapa Ibu yang perhatian?
"Kau ini tidak berguna sekali!" omel Mikoto menjurus pada bungsunya.
"Itaii yo, Kaa-san" menahan dari jeweran ibu, lelaki bernama Sasuke membela diri, "tadi sudah kuingatkan, tapi dia tidak mau bawa yang berat-berat"
"Ya harusnya kau yang bawakan!"
"Mana bisa begitu. Itu kan dipakai, bukan ditenteng"
Terpojok terus disalahkan ibunda, Sasuke akhirnya selamat dari ancaman. Tepat saat ayahnya membalikkan badan. Menginformasikan bahwa kakaknya, Itachi, telah datang.
"Gomennasai, tadi Ichizu kelihatan tidak enak badan. Tapi setelah makan, sepertinya jadi sehat dan semangat" pria yang sedari tadi ditunggu menampakkan batang hidung. Tergopoh-gopoh, dia menaiki tangga secepat kilat.
Dugaan Itachi tidak sepenuhnya benar. Tepat ketika sosok wanita berambut coklat sepunggung menyusul, bocah kecil yang digendongnya bersin. Izumi, ibu dari bayi itu langsung mengelap dengan tisu. Udara luar ternyata memicu reaksi alergi bagi bayi.
"Kau tidak perlu memaksakan diri" tatap prihatin Fugaku, ayah mereka maklum. Memang acara doa bersama sudah menjadi adat kebiasaan. Akan tetapi tak mengapa absen jika ada kendala.
Benar saja. Sepersekian detik, bayi laki-laki yang masih digendong memuntahkan makanan seperempat jam lalu. Walhasil, jaket tebal Izumi menjadi kotor. Izumi buru-buru mencari wastafel untuk membasuhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝕆𝕏𝕐𝕋𝕆ℂ𝕀ℕ ✔️
Chick-Lit| COMPLETED 18/11/2024 || #sasusaku pairs | 🔞 Mature but doesn't contain explicit contents 🔞 Uchiha Fugaku dan Haruno Kizashi mengatur sebuah rencana tanpa persetujuan putra-putri mereka. Adanya kecemasan dari dua ayah tersebut berujung pada kesep...