Ketagihan.

2.9K 239 24
                                    

Hari Minggu datang. Pasutri yang liburan bersama harus menyudahi acara 'bulan madu' singkat mereka. Petang ini mereka harus check out dari penginapan.

"Ya ampun, ke mana Sasuke-kun? Kenapa tak kunjung kembali"

Pagi terakhir di ryokan mereka habiskan untuk jelajah kuliner. Tak disangka, Sasuke yang bermulut pedas tak kuat dengan makanan pedas pula. Walhasil, sepulang eksplor area sekeliling, Sasuke langsung menuju WC lantai dasar.

"Baju-bajunya berserakan pula!" dengus Sakura. Lelakinya memang tak pantas dikata dewasa. Sebab dalam urusan kerapian, nilainya minus seratus.

Di tengah kesibukan berkemas, shoji kamar memantulkan bayangan. Di baliknya terdengar suara seorang nakai, "permisi, pesanan Uchiha-san"

Dengan cepat Sakura mengambil pesanan sang suami dari tangan pelayan. Ada dua coklat panas untuk mereka berdua. Kali ini Sakura tak khawatir salah minum lagi.

"Mohon maaf, gelas sebelah kiri milik suami Anda, Nyonya" pesan nakai sebelum pergi.

Sakura tersenyum paham mengangguk. Ketika wanita tua pengantar minum membalikan tubuh dan menjauh, Sakura meletakkan hidangan coklat mereka dengan asal. Tak lagi menandai, mana sisi kiri yang dimaksud.

Padahal minumannya sama, tapi pakai dibedakan segala. Sasuke-kun aneh-aneh saja.

Sakura melepas yukata milik penginapan. Berjaga-jaga agar pakaian tersebut tak tercampur dalam tas bawaan. Merasa sedikit dingin, Sakura menyalakan penghangat ruangan.

Sambil melipat baju, Sakura juga menghitung barang bawaan miliknya dan suami. Tak lupa pula ia menyiapkan pakaian bersih untuk dipakai saat pulang. Setidaknya ada ada sisa satu potong baju yang belum dipakai.

"Delapan potong. Eh, atau tujuh? Hoaam, mengapa tiba-tiba mengantuk" lambat laun, mata Sakura jadi berat. Padahal jarang sekali ia terserang kantuk saat pagi.

BRUK. Kesadarannya hampir nol. Sakura menyandarkan tubuh di atas barang bawaan. Matanya ingin istirahat sebentar.

Sementara Sakura membersihkan kamar seorang diri, lima belas menit yang sama dilewati Sasuke dengan bertapa. Tak mengira, makanan yang ia pesan mampu melancarkan pencernaan secara instan. Dirinya sudah kapok main coba-coba pesan hidangan.

Sasuke mendengus lega saat hajatnya terselesaikan. Selanjutnya tinggal naik ke kamar dan menikmati minuman coklat pesanan. Terbersit ide bahwa ia akan membantu Sakura berkemas pulang.

Namun tak diduga, pria itu malah menemukan sang istri enak tertidur. Mengenakan atasan singlet dan bawahan celana yang tak sampai sepaha. Pemandangan yang hampir mustahil dilihatnya pada seorang Uchiha Sakura.

Sasuke menelan ludah, apa dia niat menggodaku?

Selangkah demi selangkah ia mendekat dan membangunkan istrinya perlahan, "Sakura, ada yang perlu kubantu?"

Tak ada jawaban.

"Sakura?" Sasuke mencoba menggoyang-goyang pundak sang istri.

Seketika Sasuke mulai membaca situasi, jangan-jangan dia salah minum coklat panas?!

Sasuke menepuk dahi. Memaki ketidakmampuan konsumsi obat tablet secara langsung. Pada minuman yang disediakan pelayan, ia sudah mencampurkan obat dengan kandungan penyebab kantuk maha dahsyat. Pikirnya, ia bisa istirahat pulas sebelum mengemudi 4 jam lamanya.

"Nnh~" Sakura menggumam ketika merubah posisi tidur. Sasuke yang melihatnya tak berkedip. Pose dan baju yang membalut tubuh istrinya begitu memprovokasi untuk melakukan sesuatu.

𝕆𝕏𝕐𝕋𝕆ℂ𝕀ℕ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang