Chapter 09 - Berbeda Dari Biasanya -

2K 312 0
                                    

Author Pov

Hari ini suasana hati Claude benar benar suram. Ah ya, bukankah selama ini suasana hati Kaisar tiran tersebut memang seperti itu.

Sudah hal biasa bagi Claude untuk mendengarkan suara perdebatan di ruang rapat di mana para bangsawan yang bergabung di bawah pemerintahan Kekaisaran Obelia hadir, dia lebih suka menjuluki mereka sebagai gerombolan anjing yang haus akan kekuasaan. Tidak ada yang berani menegurnya jika julukan darinya itu terdengar kasar. Siapa yang berani bertaruh nyawa jika mengatakan betapa kasarnya itu.

Mendengarkan perdebatan mereka yang tak ada habisnya membuat sakit kepala Claude kembali muncul.

"Cukup", satu kata saja yang di keluarkan oleh Claude bisa membuat semua orang bungkam dan tidak berani berbicara lagi.
"Rapat hari ini hanya mendengarkan gonggongan tidak berguna dari kalian. Buang buang waktuku saja"

Semua kepala setiap perwakilan keluarga bangsawan langsung menunduk untuk menghindari tatapan dingin dari sang Kaisar Obelia saat ini.

"Sekarang bubar", Claude langsung berdiri dari tempat duduknya dan berjalan keluar ruangan di ikuti oleh Ksatria kepercayaannya, tangan kanannya, serta teman masa kecilnya, Felix Robane.

Felix hanya diam mengikuti Claude sebagai Ksatria penjaga. Karena ini memang sudah tugasnya. Dia tidak ingin mengatakan sesuatu saat menyadari kalau suasana hati Claude yang nampak suram, lebih suram dari biasanya.

"Felix", tiba tiba saja Claude buka suara membuat Felix yang berdiri di belakangnya langsung membalas panggilan tersebut.

"Ya, Yang Mulia ?", tanya Felix penasaran, apakah dia akan mendapatkan tugas lainnya.

"Kenapa kau hanya diam saja. Biasanya kau akan mengoceh dan tidak bisa diam", apa yang Claude katakan membuat wajah serius Felix seketika hilang, berubah menjadi wajah malu malu dan terlihat polos.

"Saya melihat suasana hati anda sangat suram. Jadi saya tidak berani berbicara", balas Felix dengan mengusap belakang lehernya meskipun itu tidak gatal sedikitpun.

"...."

Claude hanya diam dan melanjutkan jalannya yang sempat tertunda saat menanyakan hal tadi. Felix seperti biasa langsung mengikuti ke mana dia pergi.

"Aneh", gumam Claude tiba tiba yang masih dapat di dengar oleh Felix yang memiliki pendengaran yang sangat tajam.

"Apanya yang aneh, Yang Mulia ?", tanya Felix penasaran.

"Roger Alpheus", jawab Claude membuat Felix ber'oh mengerti.

Sudah sebulan berlalu. Dan setiap seminggu sekali setelah pertemuan selesai, Roger akan selalu meminta Audensi pribadi dengan Claude. Tetapi kali ini. Roger nampak tidak meminta Audensi tersebut. Bahkan Roger terlihat seperti ingin kembali ke rumahnya lebih cepat dan terburu buru. Itu membuat Claude sedikit penasaran meskipun dia tidak akan mengatakan secara lantang.

"Mungkin saja Tuan Duke Roger sibuk", balas Felix yang tidak terlalu di hiraukan oleh Claude.

"Aku tidak perduli. Itu akan sangat bagus jika anjing itu berhenti menghadapiku", ucap Claude terdengar kasar dalam berucap yang membuat Felix di belakangnya tersenyum seolah terbiasa.

Keduanya terus berjalan dalam keheningan dan akhirnya sampai di depan ruang kerja milik Claude yang pintunya tertutup rapat.

"Ngomong ngomong, Yang Mulia", Felix nampak ragu ragu ingin melanjutkan kata katanya tetapi Claude langsung memberikan isyarat untuk mengeluarkan apa yang dia pikirkan.
"Tak terasa sudah 4 tahun berlalu"

"Lalu ?", Claude sekarang melirik Felix dari balik bahu kanannya tanpa berbalik.

"Apa anda tidak berencana untuk mengunjungi sang Put----", tanya Felix tetapi langsung terdiam saat merasakan suhu di sekitarnya nampak menurun drastis. Dia tahu pasti sang Kaisar sekarang mengeluarkan aura sihirnya yang membuat siapa saja akan bertekuk lutut di hadapannya.

The Youngest Alpheus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang