Chapter 15 - Saling Terhubung -

1.9K 287 29
                                    

Author Pov

2 tahun telah berlalu, waktu memang terlewati begitu cepat.

Sejak 2 tahun belakangan ini hubungan antara Kaisar Claude dan Putri Athanasia mulai dekat. Meskipun Claude akan hanya diam dan tidak menanggapi setiap kali Athanasia berbicara dengannya, setidaknya ini sudah menjadi kemajuan yang baik melihat sang Kaisar tidak mendorong Putri yang saat ini berusia 7 tahun untuk menjauhinya.

Pada awalnya Athanasia takut berhadapan dengan orang yang akan membunuhnya di masa depan jika itu akan mengikuti cerita aslinya. Tetapi jika dia bisa mencuri hati dan perhatian Claude, maka nyawanya akan terselamatkan. Setidaknya dia harus menjadi anak yang ceria dan penuh energik agar bisa membuat hati Claude luluh kepadanya.

Athanasia juga memiliki binatang suci yang lahir dari Mana-nya yang berlebihan. Dia memberikannya nama Raven.

Raven memiliki bulu hitam dengan beberapa garis biru dan memiliki mata berwarna hitam.

Raven memiliki bulu hitam dengan beberapa garis biru dan memiliki mata berwarna hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selain menemukan binatang sucinya. Athanasia juga bertemu dengan seorang pria yang memperkenalkan dirinya sebagai penyihir dari menara hitam, Lucas namanya. Tetapi itu 3 bulan yang lalu saat dia baru pertama kali memiliki Raven, setelah itu dia tidak pernah bertemu lagi dengan Lucas.

'Nah, siapa yang perduli', pikir Athanasia saat memikirkan kenapa Lucas tidak pernah muncul lagi.

"Apa yang kau pikirkan ?", Claude tiba tiba saja bertanya saat melihat Athanasia nampak melamun.

Saat ini keduanya ada di taman sambil menikmati waktu teh bersama. Sudah menjadi kebiasaan setiap sehabis sarapan, Athanasia akan minum teh bersama Claude.

Seperti biasanya, Claude hanya mengenakan jubah yang selalu memperlihatkan dada bidangnya. Athanasia yang duduk di seberang meja bundar saat ini terlihat imut dengan gaun merah muda dan pita merah yang melingkar di pinggang kecilnya.

Athanasia saat mendengarkan suara Claude yang tanpa emosi seperti biasanya langsung menatapnya.

"Athy sangat senang bisa menghabiskan waktu bersama Papa !", balas Athanasia tersenyum lebar.

"....."

Claude hanya diam tanpa berniat membalas pernyataan dari Athanasia sedikitpun. Sedangkan Felix yang selalu berdiri di belakang Claude nampak terkekeh melihat kelucuan dari sang Putri.

'Jawab apa kek, malah diam aja', cemberut Athanasia dalam hati di mana versi chibinya sedang menangis sambil menggigit bantal.

Saat suasana kembali hening. Athanasia tiba tiba saja merasakan ada sesuatu yang aneh terjadi pada dirinya.

'Ada sesuatu yang aneh. Kenapa detak jantungku begin---', Athanasia berhenti berpikir saat merasakan rasa asam di mulutnya.

Ba-dum !

Ba-dum !

"Ugh", Athanasia menggunakan kedua tangan untuk menutup mulutnya, tetapi ada darah yang keluar dari mulutnya sampai mengotori gaun yang dia kenakan.

The Youngest Alpheus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang