Chapter 49 - Orang Aneh -

524 71 20
                                    

Humm, Risa udah mikir cukup lama nih 🤔

Kan di Chapter sebelumnya Risa kasih tahu kalau Niel bakalan jadi Uke dan Sean jadi Semenya. Tapi setelah di pikir pikir lagi kayanya akan lebih seru jika Sean yang jadi Uke, sedangkan si Niel bakalan jadi Semenya. Jadi kaya ketuker gitu posisi mereka 🥴

Elijah x Sean x Niel

2 Seme 1 Uke 😌

Kalian setuju enggak sama apa yang Risa usulkan itu ? 🌚

Kalau setuju silahkan di komen yah 😺

***

Author Pov

"Dewa kecil. Apa yang akan kita lakukan ?", tanya Rae menatap (M/n) yang sekarang berjongkok di sisi tubuh seseorang berjubah yang tidak sadarkan diri.
"Apa naga ini perlu menemukan manusia kaku ?"

Mendengarkan julukan akan manusia kaku yang di maksud oleh Rae membuat (M/n) diam diam tersenyum geli. Karena (M/n) tahu siapa yang manusia kaku yang di maksud oleh Rae.

"Tidak, Rae", (M/n) menggelengkan kepalanya dengan pelan dan menatap Rae yang sekarang duduk di sisi kirinya.
"Ada beberapa alasan untuk tidak memanggil Sean. Pertama, Sean belum tahu tentang keberadaanmu"

Rae langsung membuat mulutnya membentuk o kecil, kedua mata birunya yang besar seperti boneka menatap sosok (M/n) yang menjelaskan dengan sabar.

"Dan kedua, aku ragu apakah Sean akan benar benar membantu kita untuk memeriksa orang ini", (M/n) menatap sosok berjubah di depannya yang belum menunjukan akan tanda tanda sadarkan diri dalam posisi telungkup.
"Aku yakin Sean akan menarik paksa orang ini ke penjara bawah tanah dan malah menginterogasinya"

"Oh ! Dewa kecil benar ! Humph, kalau begitu naga ini akan tetap di sini menjaga Dewa kecil. Akan berbahaya jika orang aneh itu tiba tiba saja bangun dan menyerang Dewa kecil !", seru Rae menatap tajam ke arah sosok asing di depannya. Tetapi bukannya terlihat menakutkan, dia malah terlihat sangat lucu dengan kedua pipinya yang tembem dan wajah naga imutnya.

(M/n) terkekeh kecil melihat tingkah lucu dari Rae sebelum dia menyadari Rae nampak berpikir cukup dalam.
"Apa ada sesuatu yang salah, Rae ?"

"Naga ini merasakan sesuatu yang tidak bisa di jelaskan dengan orang aneh di depan ini", jawab Rae masih menatap tajam dengan rasa curiga ke sosok berjubah di depan mereka.
"Orang aneh ini manusia tetapi tidak bisa benar benar di sebutkan sebagai manusia, ada aroma naga di sekitarnya"

"Apa ?", gumam (M/n) menahan rasa terkejut dan gugup secara bersamaan.
"Bisakah di perjelas lebih lanjut ?"

"Ya, uh.....ada bau naga di sekitarnya tetapi terlalu bercampur dalam satu tubuh, benar benar aneh !", seru Rae sedikit memberikan hentakan ekornya untuk menunjukan maksud kebingungannya.

(M/n) hanya diam menatap Rae sebelum dia memberikan tepukan lembut di atas kepala Rae saat menyadari rasa frustasi yang Rae tunjukan.

"Jadi, apa kita akan diam saja di sini sampai orang aneh itu bangun ?", tanya Rae setelah merasakan sensasi kenyamanan atas tangan hangat menyentuh kepalanya.
"Eh, Dewa kecil. Ada darah"

(M/n) langsung menatap ke bawah dan benar saja. Dia melihat ada genangan darah yang mulai merambat di sekitar rerumputan. Dia menyadari kalau darah itu keluar dari sosok berjubah yang tidak sadarkan diri tersebut.

"Rae, buat sihir pelindung di sekitar kita. Jangan sampai ada yang tahu dengan apa yang aku lakukan", ucap (M/n) sambil mencoba membuat sosok berjubah tadi untuk berpindah ke posisi tidur telentang.

Rae hanya memberikan anggukan dan dengan jentikan cakar kecilnya membuat penghalang sihir di sekitar mereka bertiga. Melakukan hal itu bukanlah hal yang sulit bagi naga sepertinya, dan berkat ajaran dari sang naga emas kuno membuatnya makin mahir dengan sihir.

The Youngest Alpheus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang