Chapter 30 - Pelayan Yang Buruk -

1.3K 187 26
                                    

Sekedar mengingatkan untuk kalian semua wahai para pembacaku sekalian (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)

Kalau jiwa Kim Rok Soo belum masuk ke tubuh Cale yang saat ini berumur 15 tahun. Jadi otomatis ini masih Cale asli kalau kalian bertanya tanya (⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠)

***

Author Pov

Di Domain Dewa Kematian, lebih tepatnya di ruang kerja milik sang Dewa.

Terlihat Choi Jung Soo hanya diam menatap Dewa Kematian yang saat ini duduk di sofa tunggal.

'Mau sampai berapa lama dia seperti itu ?', batin pria kelahiran Korea tersebut melihat Dewa Kematian yang sedang melamun hampir setengah jam lamanya.

Beruntung semua pekerjaan Dewa Kematian telah selesai, jadinya Choi Jung Soo tidak menarik paksa Dewa Kematian untuk duduk di kursi kerja dan mengerjakan pekerjaannya.

Saat ini Dewa Kematian duduk dengan kaki bersilang, salah satu lutut menjadi tumpuan lutut lainnya. Dan punggungnya bersandar dengan kedua tangan dia rentangkan ke atas kepala sofa.

"Hei, Jung Soo", tiba tiba saja Dewa Kematian memanggil Choi Jung Soo. Membuat manusia yang sekarang merekap menjadi asistennya langsung menatap ke arahnya.
"Menurutmu apa aku harus memanggil (M/n) ke sini secara paksa agar dia datang atau tidak ?"

"Dan kau akan mendapatkan amukan darinya maka lakukan saja. Tetapi aku tidak akan ikut campur jika dia marah kepadamu", balas Choi Jung Soo membuat Dewa Kematian cemberut kesal karena apa yang dia katakan ada benarnya.

Dewa Kematian berniat untuk menjadi lebih dekat dengan (M/n), bukannya menjauh jika dia mengikuti pilihan untuk memanggil (M/n) secara sepihak.

"Hmph ! Tetapi aku merindukan anakku (M/n) !", Dewa Kematian merengek membuat Choi Jung Soo melemparkan tatapan malas ke arahnya.

"Kalau begitu kau ganggu saja anakmu yang lain", ucap Choi Jung Soo sambil meletakan salah satu buku ke rak lemari buku.

"Aku baru saja berkomunikasi dengan anakku yang lain, tetapi---", Dewa Kematian belum sempat menyelesaikan ucapannya di saat Choi Jung Soo sudah lebih dulu memotongnya.

"Biar aku tebak. Pasti dia mengumpat kepadamu karena kau mengganggu dalam tidurnya", Choi Jung Soo tahu kalau apa yang dia katakan benar, apalagi saat Dewa Kematian menganggukan kepalanya dengan ekspresi cemberut sedih.

"Kenapa kedua anakku membenciku~ ! Kenapa~ !?", Dewa Kematian langsung saja berbaring telungkup di atas sofa yang sebelumnya dia sihir menjadi lebih lebar.

'Aigoo.....apa aku salah masuk tempat. Bukannya menjadi asisten malah menjadi pengasuh bayi besar seperti Dewa Kematian', Choi Jung Soo menghela nafas sambil memijit pangkal hidungnya.

"CHOI JUNG SOO !", Dewa Kematian berteriak memanggil Choi Jung Soo yang mendesah lelah menatapnya.
"Kenapa kedua anakku membenciku ?! Kenapa~ ?!"

"Apa kau ingin tahu kenapa ?", Choi Jung Soo bersandar ke dinding sambil melipat kedua tangan di depan dadanya. Melihat wajah penuh tekad dari Dewa Kematian mengatakan kepada dirinya untuk melanjutkan penjelasannya.
"Karena kau sangat menyebalkan"

Jleb !

Seakan ada panah imajiner muncul menembus dada Dewa Kematian.

"Berisik", lanjut Choi Jung Soo tidak memperdulikan kata katanya membuat Dewa Kematian makin terpuruk.

Jleb !

Panah imajiner lainnya tertancap di atas kepala Dewa Kematian.

"Dan menyebabkan kekacauan di mana mana", Choi Jung Soo melanjutkan perkataannya yang membuat Dewa Kematian pundung di pojokan.
"Itu sebabnya (M/n) dan Cage tidak ingin memiliki hubungan denganmu"

The Youngest Alpheus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang