Chapter 28 - Mengenal Sampah Yang Sebenarnya -

1.3K 214 69
                                    

Ekhem ! Aku sedang berbaik hati melanjutkan cerita ini secepat mungkin 😇 ✨

***

Author Pov

"(M/n) Olabuni !", teriakan Lily membuat (M/n) yang sedang melakukan jalan jalan sore di taman belakang Mansion Henituse berhenti berjalan.

Setelah perkenalan (M/n) dengan semua anggota keluarga Henituse. Dia sekarang berada di taman sendirian. Karena Ella, Rohan dan Elijah sedang menyusun semua pakaian miliknya dan Roger ke dalam lemari yang ada di kamar tamu yang telah Deruth persiapkan.

Roger dan (M/n) memiliki kamar yang berbeda tetapi masih berada di lorong yang sama. Ella, Rohan dan Elijah juga mendapatkan kamar tamu lainnya tetapi di lorong yang berbeda dengan keduanya.

"Hmm, Lily ?", (M/n) bingung saat melihat Lily berjalan sendirian tanpa di temani oleh orang dewasa.
"Kenapa kamu sendirian ?"

Lily langsung saja memeluk pinggang (M/n) lagi seperti saat di ruang tamu sebelumnya, lalu dia menatap (M/n) sambil memberikan senyuman yang polos.

"Ibu halus menemani Ayah untuk mengoblol dengan Ayahnya Olabuni. Lalu Basen Olabuni sedang belajal !", jawab Lily masih dengan kebiasaan cadelnya tetapi (M/n) masih mengerti apa yang dia katakan.

"Di mana pengasuhmu ?", tanya (M/n) melihat tidak ada tanda tanda keberadaan pengasuh dari gadis kecil 4 tahun di hadapannya saat ini.

Lily terdiam dan menggelengkan kepalanya dengan cepat. Dia meletakan wajahnya di perut (M/n).

'Ah,.....apakah dia kabur dari penjagaan pengasuhnya', pikir (M/n), seharusnya anak sesuai Lily harus di jaga oleh orang yang lebih tua ataupun pengasuhnya.

Duh, emen kita satu ini. Kagak sadar kalau dulu dia juga begitu (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)

"Lebih baik kita kembali ke dalam. Aku yakin pengasuhmu sedang mencarimu", ajak (M/n) membuat Lily langsung mendongak menatapnya.

"Tidak ! Lily tidak mau kembali sekalang !", teriak Lily membuat (M/n) terkejut.

Menyadari akan apa yang baru saja di lakukannya. Lily langsung menutup mulut dengan kedua tangannya. Mundur selangkah ke belakang dari sosok (M/n).

"Ma-maaf, Olabuni", Lily menundukan kepalanya meminta maaf. Dia tidak bermaksud untuk meninggikan suaranya.

"Tidak apa apa, kamu tidak perlu merasa bersalah", (M/n) tersenyum lembut dan memberikan tepukan lembut di atas kepala Lily.

"Olabuni tidak malah ?", tanya Lily dengan kedua mata besarnya yang polos.

'Malah ? Ah, pasti yang dia maksud itu marah', pikir (M/n) masih menebak nebak kecadelan dari Lily.

"Tidak. Aku tidak marah sedikitpun kepadamu", jawab (M/n) tersenyum lembut. Mana mungkin dia bisa marah dengan anak kecil di hadapannya.

Lily langsung saja tersenyum cerah dan kembali memeluk pinggang (M/n).

Keduanya berjalan di taman sore itu sampai hari menjelang petang dan akhirnya mereka kembali masuk ke dalam Mansion.

Saat Lily berbicara ceria dengan (M/n) saat mereka berjalan di lorong. Tetapi suara panggilan seorang wanita tiba tiba saja membuat keduanya melihat ke asal suara.

"Nona muda Lily !", teriak seorang wanita berpakaian pelayan. Nampak mencari cari keberadaan anak yang dia panggil namanya.

"Oh....", gumam (M/n) saat melihat wanita pelayan tersebut. Tetapi dia terkejut saat merasakan Lily bersembunyi di belakangnya.
"Lily ?"

The Youngest Alpheus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang