Chapter 32 - Poor Emen -

1.4K 175 66
                                    

⚠️ PENGUMUMAN KECIL SEBELUM MEMBACA ! ⚠️

Yang awalnya aku update selalu 2 hari sekali menjadi 3 atau 4 hari sekali ya (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)

Kenapa ? (⁠•⁠ ⁠▽⁠ ⁠•⁠;⁠)

Karena aku bakalan update barengan dengan ceritaku yang The Tyrant Emperor Became Ashil Agriche.

Itu sebabnya aku ganti jadwal updatenya mulai sekarang ✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

***

Author Pov

Kedua mata biru palsunya menatap sosok anak laki laki yang berdiri di belakang Ayahnya. Dia tidak tahu siapa itu yang pastinya sepertinya itu bukan anak sembarangan jika bisa membuat Ayahnya hadir di pertemuan ini.

"Yang Mulia Raja. Maaf jika menyela. Tetapi siapa anak yang berdiri di belakang anda", tanya salah satu bangsawan yang hadir dalam pertemuan di ruang rapat istana.

"Anak ini.....", sang Raja Roan saat ini, Zed Crossman melihat anak laki laki yang terlihat berumur 10 tahun berdiri di belakangnya.
"Dia anak kedua dari keluarga Al*h**s. Namanya----"

Hah, siapa ?

Semua bangsawan mendengarkan nama anak itu langsung saja ber'oh kecil dan ada juga yang mengangguk.

'Apa hanya aku yang tidak bisa mendengarkan nama anak itu ?', pikir Pangeran pertama Roan, Alberu Crossman.

Alberu terus menatap ke depan melihat anak yang berdiri di belakang Ayahnya.

Tetapi Alberu tidak bisa melihat dengan jelas seperti apa wajah anak itu, hanya warna rambut hitam yang anak itu miliki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tetapi Alberu tidak bisa melihat dengan jelas seperti apa wajah anak itu, hanya warna rambut hitam yang anak itu miliki. Seakan dia berada di alam mimpi yang membuatnya tidak bisa melihat keseluruhan siapapun di dalam mimpinya.

"Tetapi anda memang sedang bermimpi, Yang Mulia", suara anak laki laki terdengar dari belakang punggung Alberu. Membuat Alberu seketika saja berbalik tetapi dia langsung saja merasakan suara retakan di bawah kakinya.

Hal selanjutnya Alberu meluncur turun seakan tanah telah membelah untuknya.

Alberu berkedip beberapa kali saat menyadari dia sekarang berdiri di tempat lain. Ini pasti benar benar alam mimpi jika dia bisa berpindah tempat karena dia tidak bisa berteleportasi seperti para penyihir di luar sana.

Alberu melihat kalau dia berada di alun alun kota Roan, tetapi dia terkejut melihat alun alun kota nampak hancur berantakan seakan baru saja di ledakan oleh bom berkekuatan besar.

Alberu menyadari kalau dia tidak sendiri di alun alun kota, di sebelah kirinya berdiri anak laki laki yang sebelumnya dia lihat bersama Ayahnya. Tetapi kenapa mereka ada di sini.

"Yang Mulia !", suara panggilan terdengar dari seorang pria, hah berambut hitam lainnya ?

"Kerja bagus, Ch** *a*", Alberu bingung saat mulutnya bergerak sendiri seakan mulutnya telah di gerakan oleh sihir.

The Youngest Alpheus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang