Chapter 35 - Kenalan Baru -

1.1K 140 49
                                    

Author Pov

Seperti di hari biasanya, Alberu nampak sibuk dengan beberapa berkas dokumen penting kerajaan yang harus di periksa. Dan siapa lagi selain dia yang bisa melakukannya karena kedua Adik laki lakinya, yaitu Pangeran kedua dan ketiga memiliki kesibukan tersendiri.

Pangeran kedua harus mengurus pertunangannya dengan seorang gadis dari keluarga bangsawan berkedudukan Duke.

Sementara itu, Pangeran ketiga yang mengikuti Ibunya yaitu sang Ratu ke pertemuan para bangsawan penting untuk mencari keuntungan dan memancing mereka ke pihak Pangeran ketiga.

Meskipun Alberu yang tertua dari kedua Pangeran. Dia belum tentu akan terpilih menjadi Putra Mahkota kerajaan karena tidak ada bangsawan yang akan mendukungnya. Apalagi setelah jelas sekali kalau Raja Zed lebih menyayangi Pangeran ketiga. Dan seakan mengabaikan Alberu.

Tetapi Alberu tidak perduli dan akan terus berusaha untuk membuktikan kalau dia merupakan kandidat yang cocok untuk menjadi Raja selanjutnya. Karena meskipun dia tidak memiliki bangsawan yang mendukungnya, dia masih bisa membuktikan kalau dia bisa menjadi Putra Mahkota kerajaan yang memenuhi syarat.

Note : Di Au ini, Alberu belum di tunjuk menjadi Putra Mahkota kerajaan. Tetapi tidak akan lama lagi dia akan mendapat gelar tersebut.

Suara ketukan dari balik pintu ruang kerjanya, menyebabkan Alberu berhenti menulis dan menatap ke arah pintu.

"Siapa ?", Alberu bertanya setelah meletakan pena bulu yang dia gunakan untuk menulis tadi.

"Yang Mulia. Bisa saya masuk", suara Tasha terdengar dari luar.

"Masuklah", Alberu langsung mengijinkan Bibinya tersebut untuk masuk ke dalam.

Langsung saja Tasha yang dalam penyamaran untuk menyembunyikan identitas sebagai Dark Elfnya, membuka pintu dan tak lupa menutup kembali pintunya.

"Apa yang Bibi bawa itu ?", tanya Alberu bisa berbicara santai karena tidak ada orang lain di sekitar mereka. Jadi mereka tidak perduli berbicara formal lagi.

"Oh, ini....", Tasha bukannya menjawab malah meletakkan kain yang dia bawah di atas meja kerja Alberu.
"Kau perlu melakukan liburan kecil untuk mengistirahatkan pikiranmu dalam urusan kerajaan, Alberu"

"Bibi.....", Alberu menghela nafas bersandar di sandaran kursi.
"Aku tidak ada waktu untuk melakukan hal hal seperti itu"

"Haish, bocah ini", Tasha mendecakan lidahnya menatap tajam Alberu.
"Lakukan atau aku akan memaksamu tidur"

Alberu tahu kalau Bibinya itu bisa menakutkan. Seperti sekarang ini. Bibinya terlihat menakutkan dan dia benar benar tidak mau terlibat dengan kemarahan sang Bibi.

"Baiklah, tetapi sore ini aku akan segera kembali", Alberu mengalah tetapi itu malah membuat Tasha senang dengan senyuman.

"Bagus, ngomong ngomong aku sudah menyiapkan pakaian dan jubah untukmu", Tasha menepuk kain di atas meja tadi.
"Ah, selain itu aku sudah menyiapkan gulungan teleportasi yang sudah memiliki titik koordinasi tempat yang cocok bagimu untuk liburan kecil ini"

Tasha mengeluarkan 2 gulungan teleportasi dari tas spasialnya. Dan meletakannya di atas meja.

"Gulungan yang satunya untuk membawamu pulang kembali ke sini kalau kau bertanya kenapa ada 2 gulungan teleportasi", Tasha sudah dulu menjelaskan sebelum Alberu bertanya. Lalu dia kembali mengeluarkan semacam kertas seperti kartu dari tas spasialnya.
"Oh, jangan lupakan kartu identitas yang akan kau butuhkan. Jangan khawatir Bibi sudah membuat nama samaran untukmu"

Alberu langsung saja melihat apa nama samaran yang Bibinya berikan dan dia nampak Speechless sesaat.

"Bob ? Apa Bibi serius ?", gumam Alberu tidak tahu apa yang harus dia katakan.

The Youngest Alpheus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang