Chapter 36 - Keluarga Crossman -

987 157 104
                                    

Akhirnya setelah istirahat selama 4 hari untuk menulis. Aku bisa melanjutkan kedua ceritaku UwU

Hmm.....sepertinya mulai sekarang aku bakalan update setiap 4 hari sekali 👀✨

***

Author Pov

"Bibi ? Apa semuanya baik baik saja ?", Alberu yang baru saja berteleportasi kembali ke ruang kerjanya nampak bingung melihat Tasha nampak bolak balik di depannya.

"Tepat waktu, Alberu !", seru Tasha melihat kedatangan Alberu yang masih dalam penampilan aslinya. Dia menghela nafas dan mimik wajah khawatirnya seketika saja berubah menjadi kelegaan.

Tasha langsung saja menghampiri Alberu dan memberikan kalung peninggalan Ibu Alberu kepada keponakannya tersebut.

"Cepat berganti pakaian dan temui Raja. Tadi ada Ksatria yang datang ke sini dan mengatakan semua anggota keluarga kerajaan harus hadir di ruang kumpul keluarga", ucap Tasha nampak gugup.

"Baiklah", gumam Alberu meskipun dia juga bingung dan penasaran kenapa Ayahnya tiba tiba saja memanggil semua anggota keluarga kerajaan.

Tasha langsung mengangguk dan pergi keluar agar Alberu bisa berganti pakaian.

Alberu langsung saja mengganti pakaiannya dan melepas cincin yang dia pakai tadi dan menggunakan kalung peninggalan Ibunya. Kalung yang bisa menyembunyikan penampilan aslinya.

Rambut cokelatnya menjadi pirang, mata cokelatnya berubah menjadi biru cerah dan kulitnya yang kecokelatan menjadi putih.

Setelah melihat kalau dia sudah siap. Alberu langsung saja keluar ruangan dan melihat Tasha masih berdiri di depan pintu.

"Bibi bisa tunggu di dalam. Aku akan baik baik saja pergi sendirian menemui Raja", Alberu memberikan senyuman meyakinkan dan memegang atas bahu kanan Tasha.

"Kalau kau berkata seperti itu", ucap Tasha tetapi tatapannya nampak ragu.
"Tetapi tetaplah tenang di sana dan jangan terpancing oleh omongan Ratu. Kau tahu betul kalau Ratu selalu mencoba menjatuhkanmu selama ini kan"

"Aku tahu, Bibi. Aku tahu", gumam Alberu.

Alberu diam melihat Tasha yang kembali masuk ke dalam ruang kerjanya tetapi tak lupa menutup kembali pintunya.

Tak ingin membuang waktu lagi. Alberu langsung saja berjalan menuju ke ruang kumpul keluarga. Para pelayan yang melihatnya berjalan menyusuri lorong langsung saja membungkuk dan memberikan salam.

Alberu memberikan senyuman cerah dan menyapa balik para pelayan tersebut. Dia harus tetap menjaga karakteristiknya yang di kenal sebagai Pangeran yang selalu bersinar.

Tak berselang waktu lama, Alberu akhirnya sampai di depan pintu yang di tutup dan di jaga oleh 2 Ksatria di setiap sisi kanan pintu.

Melihat kedatangan Alberu. Kedua Ksatria tersebut langsung membungkuk memberikan salam dan salah satu dari mereka membukakan pintu agar Pangeran pertama kerajaan Roan bisa masuk.

Alberu berterima kasih dengan senyuman cerah kepada kedua Ksatria tersebut dan masuk ke dalam ruangan. Dia bisa melihat kalau dia datang yang paling terakhir karena dia bisa melihat kalau Raja, Ratu, Pangeran kedua dan ketiga sudah duduk di sofa.

"Maaf jika saya datang terlambat, Yang Mulia", Alberu meletakan tangan kanan di depan dada kirinya dan membungkuk menghadap Zed.

"Duduk", Zed hanya mengatakan hal tersebut dengan suara yang tenang dan berwibawa. Tetapi siapa saja bisa mendengar kalau dia nampak tidak ingin mendengarkan apapun yang Alberu katakan lagi.

Alberu langsung saja mengangguk dan duduk di sofa, tepatnya di sebelah Pangeran kedua, Robbit Crossman. Dan bisa mendengarkan kalau pintu telah di tutup kembali karena siapapun tidak boleh mendengarkan pembicaraan anggota keluarga kerajaan.

The Youngest Alpheus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang