Semua karakter cerita Risa ini kebanyakan OOC loh ya. Jadi kalian jangan bingung jika sifat mereka berbanding terbalik dengan cerita Manhwa, Manhua dan Donghua aslinya, ya ( ╹▽╹ )
***
Author Pov
"Hmm, apa ?", (M/n) yang sedang menulis surat balasan dari Ijekiel seketika saja mendongak menatap Rohan yang berdiri di depan meja.
"Bisa Rohan katakan sekali lagi"Sudah beberapa hari berlalu sejak terakhir kali dia mengunjungi Alam Surgawi dan mengetahui Cale yang memiliki salah satu kekuatan kuno. Setelah sarapan, dia langsung pergi ke ruang belajarnya dan mendapatkan 2 surat. Satu surat dari Ijekiel dan surat yang satunya saat ini masih di pegang oleh Rohan.
"Ini surat dari Yang Mulia Kaisar Obelia", Rohan mengulangi apa yang dia katakan sebelumnya dan tersenyum cerah.
"Tuan muda tidak akan lupa kalau hari ini merupakan jadwal waktu bermain Tuan muda dengan sang Putri, bukan""Tentu saja", (M/n) tersenyum menutupi kekesalannya. Bagaimana bisa dia lupa kalau siang ini dia akan pergi ke istana. Tidak mungkin dia mengabaikan surat tersebut.
"Apa anda ingin saya temani ke istana, Tuan muda ? Saya dengan senang hati menemani anda di sana", Rohan mengajukan dirinya sendiri dengan raut wajah berseri seri dan penuh harap.
"Ahaha ha", (M/n) hanya tertawa gugup. Dia benar benar harus terbiasa dengan sikap wakil kepala pelayannya tersebut. Yang nampaknya suka berada di dekatnya dan bisa saja selalu menempel dengannya jika saja Sean tidak ada di sisinya. Rohan nampaknya cukup takut saat di dekat Sean. Apalagi saat Sean menatap Rohan dengan tatapan kosong andalannya.
"Tolong, Tuan muda", Rohan memasang raut wajah memelasnya.
(M/n) terdiam sebelum dia melipat surat balasan untuk Ijekiel yang telah selesai dia buat. Dia letakan surat yang telah dia stempel dengan lambang keluarganya yaitu lambang Alpheus, di sisi kanan mejanya.
(M/n) melipat kedua tangan di atas meja dan tersenyum dengan aura berbunga bunga ke arah Rohan.
"Apa Rohan sengaja ingin ikut karena tidak ingin melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan Sean", ucap (M/n) dengan geli menatap Rohan yang tersentak dan memberikan tatapan merasa di khianati olehnya. Dia ingat kalau siang ini Rohan akan pergi ke rumah seorang bangsawan bergelar Count untuk mengirim surat penting dari Roger dan di temani oleh beberapa Ksatria, yang kebetulan salah satu Ksatria yang ikut itu merupakan Sean.
"Gasp ! Tuan muda (M/n) sangat tega kepada pelayan rendahan ini, mengapa~", Rohan menutup wajah dengan kedua tangannya dan mengeluarkan keluhan yang teredam karena telapak tangannya.
(M/n) hanya menggelengkan kepalanya dengan geli, terkadang dia dan Rohan sangat dekat satu sama lain, seolah olah gelar Tuan muda dan pelayan yang mereka sandang menghilang begitu saja. Dan lagipula dia lebih menyukai hubungan pertemanan seperti ini dengan Rohan, daripada harus menjadi tidak mengenal satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Youngest Alpheus
Fanfiction❗ SLOW UPDATE ❗ Sejak dulu keturunan keluarga Duke Alpheus selalu memiliki ciri ciri warna mata emas dan rambut putih platinum. Tetapi, suatu ketika lahirlah bayi laki laki yang memiliki warna mata hijau zamrud seperti permata dan rambut hitam gagak...