Chapter 29 - Sebuah Kesalahpahaman -

1.4K 200 74
                                    

Author Pov

Masih di hari dan waktu yang sama.

"Apa yang sedang kamu lakukan di sini ?", tanya Cale untuk mencari topik pembicaraan.

"Oh ! Ayo ikut piknik bersama (M/n) dan Ella !", seru (M/n) menunjuk Ella yang duduk di bawah naungan pohon yang rindang.

Cale menatap Ella yang memberikan senyuman sopan kepadanya yang dia balas dengan anggukan singkat. Lalu dia kembali menatap ke arah (M/n).

"Hanya sebentar karena aku orang yang sibuk", gumam Cale menyetujui ajakan (M/n) untuk piknik bersama.

"Woah ! Benarkah ?!", seru (M/n) tak percaya. Dia pikir kalau Cale akan menolak ajakannya karena di dalam novel, Cale lebih memilih sebotol minuman alkohol daripada menghabiskan waktu bersama dengan orang lain.

Cale hanya mendengus menanggapi seruan dari (M/n) dan sekarang berjalan mendekati tempat piknik.

"Terima kasih sudah mau bergabung dengan kami, Tuan muda Cale", Ella tersenyum meletakan tangan kanan di depan dada kirinya dan menunduk kecil.
"Nama saya Ella Hopkins, pangasuh (M/n)"

"(M/n) ? Kau memanggil dengan namanya ? Bukan Tuan muda untukmu", Cale menaikan sebelah alisnya mendengarkan apa yang Ella katakan. Bukankah itu termasuk hal yang lancang.

Duh, Cale sayang. Kamu tidak tahu kalau Ella ini kasus yang berbeda. Dia bukan pengasuh biasa bagi calon ukemu satu ini ◉⁠‿⁠◉

"Itu karena (M/n) sendiri yang ingin Ella memanggil nama (M/n) ! Ella sudah (M/n) anggap seperti anggota keluarga (M/n) sendiri !", jawab (M/n) akan pertanyaan dari Cale.

'Anggota keluarga ya', pikir Cale akan bayangan sosok kepala pelayan yang sudah dia anggap seperti Ayahnya sendiri dari pada Deruth. Dia langsung menepis pikiran tersebut saat dia kembali berfokus dengan apa yang ada di depannya saat ini.

"Hmm, begitu ternyata", Cale sekarang duduk di alas piknik agak jauh dari Ella. Tetapi meletakan (M/n) duduk di sebelah kirinya.

(M/n) juga hanya diam saja karena tindakan Cale dan lebih memilih mengambil salah satu coklat di depannya.

"Hei, kau", melihat (M/n) menikmati coklat yang di pilih, Cale langsung menatap salah satu pelayan wanita membuat pelayan tersebut terkejut.

"Y-ya, Tuan muda ?", pelayan tersebut tergagap karena di tatap oleh Cale.

"Ambilkan minumanku yang biasanya", perintah Cale dan pasti pelayan tersebut tahu apa maksudnya.

"Ma-maksud anda botol minuman---", pelayan itu nampak ragu ragu tetapi Cale langsung saja menatap tajam ke arahnya.
"Ba-baik, Tuan muda ! Saya akan ambilkan segera !"

Pelayan itu langsung saja pergi mengambilkan apa yang Cale perintahkan.

Para pelayan yang masih di sana langsung berpikir kalau Tuan muda sampah tetaplah sampah. Tidak menyadari kalau sekarang bukan waktu yang tepat untuk minum alkohol apalagi di depan para tamu terutama anak sepolos (M/n).

Ella hanya diam, dia sedang menyiapkan teh untuk dirinya dan (M/n). Meskipun para pelayan sudah mengajukan diri membuatkan teh untuk dia dan (M/n), tetapi dia menolak dan ingin melakukannya sendiri.

"I-ini, Tuan muda", pelayan tadi akhirnya telah kembali dan membawakan sebotol minuman anggur berkualitas terbaik dari perkebunan anggur Henituse.

Karena keluarga Henituse memang di kenal sebagai tempat menghasilkan minuman anggur yang sangat bagus dan berkualitas tinggi.

Cale hanya mengambil botol minuman itu dengan acuh tak acuh.

"Apa itu ?", (M/n) berpura pura tidak tahu apa yang Cale pegang, padahal mah dia tahu kalau itu minuman anggur beralkohol.

The Youngest Alpheus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang