Author Pov
Di domain Dewa Kematian, tepatnya di ruang kerja milik sang Dewa yang mengatur semua kematian para makhluk hidup di dunia Fana, hanya ada keheningan.
Dewa Kematian nampak sibuk menulis beberapa lembar kertas dokumen yang menumpuk di atas meja kerjanya.
Choi Jung Soo juga ada di sana tetapi nampak santai duduk di sofa tunggal sambil menikmati teh yang dia buat untuk dirinya sendiri.
"Akhirnya ! Yang terakhir !", Dewa Kematian berteriak dengan heboh. Dia mengepalkan kedua tangan ke atas kepalanya dengan perasaan yang sangat bahagia. Seperti baru saja menenangkan sebuah lotre hadiah.
Choi Jung Soo melirik meja kerja Dewa Kematian yang benar benar sudah tidak ada dokumen lagi. Tetapi dia diam diam tersenyum sinis meletakan cangkir teh di atas meja di depannya.
"Tidak tidak. Kau masih punya beberapa pekerjaan kecil lagi", Choi Jung Soo dengan usil menjentikkan jarinya.
Dewa Kematian terdiam lalu mengerang kesal saat melihat ada beberapa tumpukan kertas dokumen yang baru saja muncul di atas mejanya.
"Kau bilang ini pekerjaan kecil ?", Dewa Kematian mendesis kesal bukan kepada Choi Jung Soo melainkan menatap tajam ke arah 3 tumpukan kertas dengan tinggi sekitar 20 cm di hadapannya.
"Seharusnya kau membantuku, Jung Soo. Kau asistenku"Dewa Kematian merengek sedih. Choi Jung Soo hanya memberikan tatapan malas ke arah Dewa Kematian yang terlalu dramatis.
"Aku sudah memberikan gaji yang sesuai dengan pekerjaanmu sebagai asistenku", Dewa Kematian mengeluh lagi sambil menatap Choi Jung Soo.
Choi Jung Soo langsung saja menatap jijik ke arah Dewa Kematian dan memilih melanjutkan meminum tehnya.
"Gaji Your As*. Kau bahkan tidak pernah memberikanku upah sepeserpun", gerutu Choi Jung Soo.
"Lagipula aku sudah mati"Kok gelap ?
Senter mana senter ( ╹▽╹ )
Dewa Kematian hanya menggerutu melanjutkan pekerjaannya. Tetapi tak butuh waktu lama, dia langsung meletakan kepalanya di atas meja dengan perasaan kesal dan lelah.
"Aku merindukan anakku~ kenapa dia tidak pernah berkunjung ke sini lagi~ kenapa~", rengek Dewa Kematian menangis dramatis.
Choi Jung Soo hanya menghela nafas dengan perasaan lelah. Tahu siapa anak yang di maksud oleh Dewa Kematian yang sekarang menangis seperti anak kecil yang kehilangan permennya.
'Aigoo.....kenapa juga aku setuju mau bekerja menjadi asistennya', batin Choi Jung Soo merasa menyesal menerima uluran tangan Dewa Kematian untuk bekerja di sisinya.
'Tetapi,.....'Choi Jung Soo tiba tiba saja tersenyum sedih. Ini satu satunya cara agar Kim Rok Soo bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Seharusnya Choi Jung Soo tidak mati saat penyerangan yang di lakukan oleh monster tak berperingkat, melainkan Kim Rok Soo.
Tetapi karena Choi Jung Soo telah mengubah takdir kematian yang seharusnya Kim Rok Soo alami, dia bisa mendapatkan kesempatan untuk hidup kembali di dunia lain. Tetapi dia menolak kesempatan itu dan menginginkan kesempatan kedua itu di berikan kepada Kim Rok Soo. Karena Dewa Kematian mengatakan kepadanya kalau Kim Rok Soo akan mati suatu saat nanti, tetapi dia ingin Kim Rok Soo mendapatkan kehidupan yang lebih layak.
Alhasil Choi Jung Soo bekerja menjadi asisten Dewa Kematian karena sang Dewa tertarik dengan keputusannya yang di mana dia bisa saja hidup kembali tetapi memberikan kepada Dongsaeng tak sedarahnya, yaitu Kim Rok Soo.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Youngest Alpheus
Fanfiction❗ SLOW UPDATE ❗ Sejak dulu keturunan keluarga Duke Alpheus selalu memiliki ciri ciri warna mata emas dan rambut putih platinum. Tetapi, suatu ketika lahirlah bayi laki laki yang memiliki warna mata hijau zamrud seperti permata dan rambut hitam gagak...