.
.
.Two Side
by varadea
.
.
.
.
.chapter fifty
after (2)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Entah sudah berapa lama waktu berlalu.
Semenjak kejadian terakhir, di mana Hyungseol dan ayahnya pergi meninggalkan rumah, mereka berdua tidak pernah menampakkan wajah kembali sampai pada suatu saat pria itu, Dokter Park datang dengan menemui sang ibu bersama seberkas surat yang memerlukan persetujuan dan tanda tangannya. Tanpa perlu bertanya, Jisung sudah tahu apa maksud dan tujuan pria itu saat obsidian hitamnya menangkap judul yang tertera dalam surat tersebut dengan ukuran besar dan tebal. Jisung tidak tahu apa keduanya sempat mendiskusikan perihal ini sebelumnya atau tidak, tetapi melihat bagaimana sang ibu langsung menyetujui dan menandatanginya secara cepat, sepertinya memang keduanya telah memikirkan ini secara matang. Pria itu mengakhiri kedatangannya dengan permintaan maaf dan terima kasih yang sopan dan tulus. Waktu yang dihabiskan oleh keduanya untuk bicara terbilang cukup cepat, Jisung tidak tahu apalagi yang mereka bahas selain masalah pernikahan keduanya, tetapi yang jelas ada bahasan lain di sana. Dan tampaknya bahasan tersebut juga berakhir dengan lancar, dengan kata lain keduanya benar-benar telah mengakhiri urusan yang melibatkan mereka berdua.
Selang beberapa waktu setelahnya, Jisung menemani sang ibu untuk mengurus proses percerainnya dengan Dokter Park. Selama masa tersebut berlangsung, Hyungseol akhirnya mulai terlihat lagi. Lelaki itu selalu ada, datang bersama ayahnya. Mereka berdua, pasangan ayah dan anak itu akan selalu mendatangi ia dan sang ibu selepas pertemuan selesai, keduanya akan mengucapkan terima kasih. Sejauh ini, semua proses berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan dari pihak manapun. Jisung turut merasa lega atas itu karena sang ibu juga mengharapkan semuanya selayak sekarang.
Ah.
Tentu, tidak ada hambatan bahkan dari pihak Dokter Park sendiri, Hyungseol, si biadab yang biasanya selalu membuat masalah.
Saat pertemuan pertama keduanya berlangsung, Hyungseol mendatangi keduanya untuk memohon permintaan maaf. Lelaki angkuh yang suka berlaku sewenang-wenang itu menundukkan kepala, membungkuk lurus sembari melekatkan kedua tangannya. Lelaki itu juga berucap bahwa ia telah sadar, memahami letak kesalahannya dan berjanji untuk tidak mengulangi lagi. Hyungseol berulang kali mengucap kata maaf untuk Jisung, berkata bahwa ia benar-benar menyesal dengan perbuatannya yang salah.
Masalahnya dengan manusia biadab itu telah selesai, Jisung bahkan telah membalasnya sendiri dan itu sudah cukup untuknya. Baginya, itu adalah hari terakhir di mana ia berurusan dengan Hyungseol, ia tidak mau terlibat masalah apapun lagi setelahnya dengan lelaki itu. Maka, Jisung menerima permintaan maaf itu dan menganggukkan kepala sebelum akhirnya pamit bersama sang ibu untuk kembali ke rumah. Lagipula, Jisung tidak mau mempermasalahkan apapun lagi. Meski semua perlakuan yang ia dapat membuatnya sakit, muak dan benci setengah mati, tetapi Jisung sudah mendapatkan apa yang ia mau. Hyungseol, manusia biadab itu sudah mendapatkan sanksi sosial dan menerima konsekuensi selepas perilaku bullying terhadapnya terkuak.
Sementara ibu ... wanita itu sendiri tak merespon apapun yang keluar dari mulut Hyungseol. Maniknya menatap lelaki itu dengan tatapan yang campur aduk, tetapi Jisung paham rasa dominasi di sana adalah marah, kecewa dan kesal. Semenjak pertemuan pertama berlalu, wanita itu selalu menintanya untuk berhati-hati dan ia juga meminta Jisung untuk segera menghubunginya apabila terjadi sesuatu di balik layar, ia takut Hyungseol merencanakan sesuatu untuk membuat Jisung tersiksa lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
two side | chensung
Fanfictionchenle and jisung. different person but have a same situation. warn-! slow groove, some sensitive and triggering content as background and plot such as: bullying, toxic parents, violence, suicide thought and attempting to do it. ────────────────────...