F i r s t

20.3K 1.4K 25
                                    

.
.
.
.

warn-!

BACA DULU!

meskipun aku udah simpen di deskripsi cerita tapi aku gak akan bosen ingetin kalian di sini karena aku gak mau ada yang salah lapak.

- cerita ini ditulis berdasarkan fiksi. tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata, baik dari cerita, tokoh, maupun karakter.

- bxb (boys love), yaoi. homopobic atau yang tidak suka silahkan pencet tombol kembali. jangan tersesat.

- harsh word, banyak kata kasar yang tidak patut dicontoh.

- mengandung alur cerita berlatar toxic parents, family problems, violence, fight, serta chapter yang mengandung konten berisi triggering lain; bullying, suicide thoughs dan attempting to do it. jadi, aku mohon bagi kalian yang merasa gak nyaman atau tidak bisa membaca cerita dengan alur berlatar di atas, boleh tekan pilihan kembali ya. biar kita sama-sama enak, kalian nyaman udah dapet info triggering dan aku udah ngasih kalian info tersebut.

- selebihnya dari di atas mungkin berupa anak yang belum legal tapi udah bisa pergi ke bar, smoking, drunk dan melakukan illegal racing di arena. sementara yang lain akan aku cantumkan di pembuka chapter.

terima kasih.

.
.
.
.
.
.
.

happy reading!

.
.
.
.

Two Side

by varasunshine.

.
.
.
.
.

Tempat ini dipenuhi dengan sahutan mendukung dari deretan penonton begitu deru motor yang saling berlomba semakin terdengar. Mereka tengah bersaing untuk sampai ke garis akhir.

Suasana menjadi ramai walaupun tempat ini terlihat sepi. Hanya beberapa orang tertentu yang datang untuk menyaksikan pertandingan. Wajar saja, sebenarnya tempat ini sudah tidak terpakai lagi. Dahulu tempat ini merupakan sebuah arena yang biasa digunakan pertunjukan sirkus. Namun, setelah sepuluh tahun terlewati entah kenapa tempat itu tidak pernah digunakan kembali.

Seiring berjalannya waktu, kursi penonton yang memenuhi arena itu tidak layak digunakan kembali. Bahkan sebagian sudah hancur. Tidak ada seseorang yang merombak ataupun membeli tempat tersebut. Sepertinya karena sudah terlalu lama tidak terpakai, lambat laun arena itu mulai terlupakan.

Sayangnya, para remaja nakal malah memanfaatkan tempat ini untuk bertanding saat malam. Lebih tepatnya balapan berkedok tawuran. Perilaku tidak terpuji yang sayangnya banyak diisi oleh kalangan pelajar.

Di tengah ramainya arena, terlihat seorang lelaki yang tengah berdecak sembari mengedarkan pandangannya ke seluruh tempat. Ia sedang mencari seseorang. Tetapi sampai sekarang ia belum menemukannya.

"Kakak sialan! Dia meninggalkanku begitu saja tanpa memberi kabar!"

Sibuk sendiri dengan kegiatan mencarinya ia tidak menyadari seseorang tengah berjalan dengan senyuman manis ke arahnya.

two side | chensungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang