07 - Discussion

5K 849 79
                                    

.
.
.

Two Side

by varasunshine

.
.
.
.
.
chapter seven

discussion

.
.
.
.
.

Setelah pembagian kelompok selesai, beberapa menit kemudian bel pulang berbunyi. Guru Jung kembali mengingatkan tugas tersebut yang waktu pengerjaannya selama tiga minggu.

Setelah batas waktu selesai masing-masing kelompok akan mempresentasikan pekerjaannya kepada yang lain.

Selain itu juga, sebagai penambah nilai dalam keaktifan dan cara penyampaian saat berbicara di depan.

Tidak banyak murid yang keluar kelas terburu seperti biasanya. Kali ini beberapa orang tengah berdiskusi dengan partner dalam kelompoknya mengenai materi dan waktu untuk mengerjakannya.

Chenle melirik orang yang terpaksa menjadi bagian dari kelompoknya. Secara otomatis tiga minggu ke depan mereka akan sering bertemu dan berinteraksi karena tugas sialan ini.

Demi apapun, untuk pertama kalinya Chenle merasa keberatan dengan sebuah tugas.

Jisung, kutu buku itu tengah memasukan barang-barangnya ke dalam tas. Setelah selesai dengan kegiatannya, ia melangkah keluar seolah tidak memiliki kegiatan lain di kelas.

Chenle memejamkan mata untuk mencoba bersabar.

Liha saja, biarkan ia mengerjakan tugas ini sendiri tanpa perlu melakukan kerja sama.

Ia hanya perlu membuat guru percaya pengerjaan tugas itu dilakukan bersama.

Mengikuti jejak Jisung, lelaki bertubuh kecil itu membereskan barang-barangnya ke dalam tas lalu keluar dari kelas.

Namun, ketika hendak meninggalkan koridor depan, ucapan seseorang membuatnya berhenti.

Ia tahu dengan jelas suara siapa itu.

"Siswa teladan ternyata tidak sebagus apa yang orang tahu. Kau ternyata tidak bertanggung jawab dengan tugas."

Ternyata si kutu buku ini belum pergi.

Chenle memiliki kesabaran cukup baik hari ini, ia sebenarnya merasa sangat kesal pada makhluk berkacamata yang berdiri di sebelahnya.

Tetapi ini masih di sekolah, banyak orang yang berkeliaran karena sekarang merupakan jam pulang.

"Tidak di sini, ikuti aku atau tidak sama sekali." Balasnya yang kini melangkahkan kaki meninggalkan koridor.

Jisung mengerutkan dahinya begitu melihat Chenle yang berjalan seolah percakapan barusan sebatas angin lalu.

Orang itu sepertinya memang hanya mengenal bagaimana cara mengalihkan pembicaraan.

Namun, begitu mengingat ancaman kurang berguna yang Chenle selalu ucapkan untuk tidak menyebarkan sisi lain miliknya membuat Jisung tersenyum kecil.

two side | chensungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang