.
.
.
.Two Side
by varasunshine
.
.
.chapter three
desired character
.
.
.Tidak disangka, keesokan harinya kejadian ini terulang lagi. Dimana netranya sesekali berfokus pada seseorang yang tengah sibuk mengerjakan tugas dari guru Kim.
Hal yang berbeda adalah orang itu kini menggunakan masker untuk menutupi wajahnya.
Tentu saja, siapa juga yang percaya diri datang ke sekolah dengan lebam yang terpampang di wajah?
Entahlah, rasanya ia jengkel pada orang itu-ah tidak! Bahkan sangat.
Chenle tanpa sadar menekan pensil yang tengah ia tumpu di atas kertas begitu erat. Pikirannya kembali mengulang kejadian kemarin ketika berhadapan dengan orang itu, Park Jisung.
Si nerd sialan yang membuatnya semakin kesal.
Andai saja kemarin Renjun tidak menanyakan keberadaannya lewat telpon mungkin Chenle akan membuat wajah si kutu buku itu semakin tidak enak dipandang.
Kemarin ia dan Kakaknya telah berbohong dengan alasan pergi mencari baju. Dan lagi, kalau mereka terlalu lama akan membuat orang tuanya curiga.
"Kurasa kau lebih membutuhkan itu daripada aku. Kau itu pintar kan? Mana mungkin lukaku ditempeli plester."
Chenle masih mematung. Terlalu kaget dengan hal mendadak yang baru saja terjadi.
Ia memang menyesal telah memberikan plesternya pada Jisung, namun bukan berarti ia menginginkan si kutu buku ini mengembalikannya dengan cara lancang.
Ia tentu saja bisa memakai plester tanpa perlu dibantu.
"Bukannya berterimakasih, kau malah mengejekku. Kutu buku sepertimu tidak pernah membaca buku tentang cara berterimakasih eh?" balas Chenle sarkas.
Jisung yang hendak meninggalkan lelaki bersurai oranye itu kembali berbalik.
Sedang mengejeknya? Sayang sekali karena ia tidak merasa tersinggung dengan kata-kata itu.
Senyum meremehkan tercetak di wajah Jisung sebelum membalas, "Aku pikir tidak perlu berterimakasih karena siswa teladan seperti kau tentu memahami orang-orang bodoh."
Chenle terdiam sesaat setelah mendengar kata-kata itu.
Apa katanya?
"Kau juga tidak sopan nerd! Dengan lancang memasangkan plester pada orang yang baru saja berbicara denganmu kemarin!" kali ini Chenle terbawa emosi.
Siapapun yang membawa status 'siswa teladan' miliknya dalam percakapan selalu membuat ia mendadak emosi.
Jisung mendengus mendengarnya.
Katakan, yang tidak sopan itu ia atau Chenle? Lelaki bersurai oranye itu bahkan melayangkan pukulan saat ia tengah kesakitan.
Itu bahkan terjadi tadi sore.
Walaupun sama-sama melakukan itu dalam konteks berbuat baik. Tetapi tetap saja, bila dibandingkan dengan Chenle perilakunya itu terdengar lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
two side | chensung
Fanfictionchenle and jisung. different person but have a same situation. warn-! slow groove, some sensitive and triggering content as background and plot such as: bullying, toxic parents, violence, suicide thought and attempting to do it. ────────────────────...