19 - Reciprocal

4.1K 711 227
                                    

"Heh Jen, menurutmu jika kita telah berbuat kasar pada seseorang apa yang harus kita lakukan?"

"Tentu saja minta maaf bodoh, otakmu tidak memiliki koefisien apa?"

"Tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan koefisien, sialan. Lagipula kalau meminta maaf tetapi tidak dimaafkan itu harus bagaimana?"

"Mudah, bunuh diri saja."

.
.
.
.

Two Side

by varasunshine

.
.
.

chapter nineteen

reciprocal

.
.
.
.
.
.
.

Chenle menggenggam minuman kotak yang ia beli di kantin beberapa saat lalu. Sekarang adalah waktu istirahat tetapi ia terlalu malas menghabiskan waktunya di kantin.

Hari ini meja yang biasa ia tempati bersama Jeongin kedatangan anak-anak dari klub jurnalistik.

Sebenarnya tidak ada yang salah, tetapi mereka terus mengajaknya membicarakan hal yang tidak penting.

Ia merasa lelah karena kemarin telah menghabiskan waktunya untuk mempelajari berkas-berkas perusahaan. Dan sekarang ia juga perlu bersikap ramah pada mereka seperti biasanya.

Belum lagi akhir-akhir pikirannya masih berputar pada kejadian yang seharusnya telah ia lupakan dan anggap tidak pernah terjadi.

Chenle merasa heran dengan dirinya sendiri, hampir dua minggu tetapi kata-kata bajingan si kutu buku itu masih selalu terngiang dalam pikirannya.

Ia butuh istirahat untuk pikirannya sendiri. Menyendiri di kelas saat istirahat mungkin bukan pilihan yang buruk. Maka dari itu ia beralasan pergi duluan karena lupa menaruh barang penting.

Awalnya Jeongin hendak mengikuti tetapi beruntung salah satu anak jurnalistik itu ada keperluan dengannya.

Ketika sampai di kelas, Chenle berjalan ke bangkunya tanpa mempedulikan kehadiran seseorang yang duduk di bangku pojok.

Tidak heran, teman sekelasnya memang selalu menghabiskan waktu istirahat di luar.

Dan hanya ada satu orang yang tidak pernah mengikuti kebiasaan di atas karena orang itu selalu di kelas.

Chenle mengerutkan dahi begitu melihat sticky notes tertempel di meja. Sejak kapan benda itu ada di sana?

Maaf.

Tulisan yang tidak asing.

Setelah mengingat tulisan itu entah kenapa ia merasa kesal.

Chenle mengalihkan pandangannya pada lelaki berkacamata yang masih sibuk membaca buku.

Dengan penuh emosi ia melemparkan minuman kotak yang masih penuh ke kepala orang itu.

two side | chensungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang