.
.
.Two Side
by varadea
.
.
.
.chapter thirty seven
under the night sky
.
.
.
.
.
.
.Pada akhirnya, pengerjaan tugas tujuh orang tersebut dilakukan tiga hari setelahnya. Minggu, waktu di mana mereka memasuki jadwal libur sekolah. Sengaja, Chenle memang memanfaatkan hari ini karena ia memiliki jadwal yang cukup sinting.
Setelah menemani sang ayah menghadiri peresmian anak perusahaan baru milik keluarga Beomgyu, mereka menghabiskan beberapa waktu untuk berbincang ringan dengan tamu undangan lain. Tentu saja, orang-orang tersebut tak lagi asing di mata mereka. Chenle menemukan penerus perusahaan lain yang turut hadir dalam acara, termasuk Guanlin.
Menjelang siang, mereka telah kembali ke rumah untuk mempersiapkan jadwal tersendiri berikutnya. Chenle seharusnya melanjutkan aktivitas belajar bersama tutor privatnya. Di sinilah ia memanfaatkan waktu, menggantinya dengan pengerjaan tugas pengganti. Semua dikarenakan sang tutor yang tak tahu diri memberikan tambahan waktu hanya untuk memasuki materi baru lebih cepat.
Dasar gila.
Tertinggal materi saja tidak pernah.
Dan Minggu bukanlah jadwal rutinnya melakukan pembelajaran privat dengan sang tutor.
Satu-satunya alasan ringan yang akan ditoleran sang ayah hanya satu: kepentingan sekolah dan tanggung jawab terhadap tugas. Oleh karena itu, Chenle mendapatkan izin untuk mengganti jadwal menjadi kemudian hari.
"Heh,"
Jisung menaruh alat tulisnya begitu selesai mengistirahatkan tangan. Sungguh, jarinya terasa pegal. Namun, gilanya orang yang berjuluk siswa teladan itu masih bertahan dengan lembar kertasnya tanpa mengeluarkan keluhan sama sekali.
"Apa?"
Chenle memang membalasnya, namun dengan mata dan jemari yang masih fokus berkutat dengan lembaran kertas di hadapannya.
"Istirahat, kasihani tanganmu."
"Sedikit lagi. Lagipula tanganku belum begitu lelah."
"Senang sekali menyiksa diri."
"Ini memang sedikit lagi selesai, bodoh."
Jisung mendengus sebelum kembali melanjutkan lembaran kertas di hadapannya. Di sinilah mereka sekarang, mengerjakan tugas pengganti dengan catatan milik mereka tersendiri telah selesai di hari sebelumnya.
Chenle mengembuskan napas lega begitu lembaran kertas di hadapannya benar-benar telah selesai. Setelah meregangkan tangan, ia membaringkan tubuhnya ke belakang. Menyandarkan kepala pada bantal lunak berukuran sedang yang sengaja ditaruh untuk beristirahat.
Matanya memperhatikan Jisung yang tengah memfokuskan diri pada lembaran pengerjaannya.
"Setelah ini kita tidak perlu melanjutkannya."
Jisung menoleh dengan dahi berkerut, "Ini bahkan baru yang pertama. Kau tidak lupa kalau orang-orang itu ada tujuh, bukan?"
"Tentu saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
two side | chensung
Fanficchenle and jisung. different person but have a same situation. warn-! slow groove, some sensitive and triggering content as background and plot such as: bullying, toxic parents, violence, suicide thought and attempting to do it. ────────────────────...