Triplet

1.7K 435 339
                                    

Hallo aku kembali membawa bab satu, buat yang udah atusias komen dan kasih vote di prolog, terima kasih ya, mari bertahan sampai cerita ini tamat 💚

Aku juga mau kasih tau, sstt ini rahasia yang boleh disebarin, ehh berarti bukan rahasia ya 😭
Pokoknya aku mau kasih tau, kalian bakal kena virus triplet habis baca bab satu ini, efeknya bakal pengen baca bab berikutnya.

Dan lapak ini, tempat kalian memilih calon suami. Soalnya seumur hidup itu lama kalo gak dapet yang kayak Althaf, Altan juga boleh, Alfan apalagi.

Waktu dan tempat author persilakan untuk membaca 🧚‍♀️

-
-
-
-
-
-



 

 

 

 

 

Altan membereskan barang-barangnya untuk dimasukan ke dalam tas, setelah beres dia pergi dari ruang kerjanya.

“Dokter Altan.”

Baru keluar dua langkah dari ruangannya, Daren asisten Altan menghampirinya dengan membawa sebuah map berisi laporan hasil visit pasien dan tesis yang dia kerjakan.

“Dokter mau pulang?” tanyanya saat melihat tangan kanan Altan membawa tas dan jas dokter miliknya.

“Menurut kamu?”

Daren tersenyum canggung, Altan itu Dokter yang tegas sekaligus lembut, lembut pada pasien yang semuanya anak-anak dan tegas padanya saat memberikan semua ilmu yang dipunya.

“Ini tesis saya udah kelar lho Dok.”

“Kamu telat, taroh di meja saya dulu. Nanti saya cek, sekarang saya mau pulang.”

Ada guratan kecewa dari wajah asistennya itu, lantas Daren kembali bersuara.

“Maaf, Dok. Lain kali saya gak telat deh. Tapi nanti saya titip sesuatu ya Dok?”

“Apa?”

“Salam buat Hasna,” balasnya dengan diakhiri senyum.

“Iya boleh, tapi kamu buat ulang tugasmu itu, saya gak mau nerima.” Setelah mengatakan itu, Altan melangkah pergi meninggalkan Daren yang ketar-ketir, gawat kalo gagal.

“Eh…Dok! Gak jadi nitip salam. Ini hasil tesisnya saya taroh di meja Dokter Altan.” Teriak Daren yang membuat Altan sedikit tersenyum.

Tiga puluh enam jam sudah dia berada di Rumah Sakit, kini saatnya dia untuk pulang melepas lelah dan rindunya pada keluarga.

“Dokter  Altan.”

Saat berjalan menuju luar gedung, telinganya kembali menangkap suara yang memanggil dirinya.

Altan menghentikan langkah lalu menoleh pada seseorang yang memanggilnya. “Kenapa?” tanyanya pada seseorang yang baru saja berdiri di hadapannya.

Trigonometri 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang