Sebelum baca, jangan lupa buat tekan gambar bintang sampe berubah warna jadi oren 🤭 yuk tekan-tekan.
Udah? Makasih 💞
Selamat membaca!
-
-
-
-
-
-
-
-Alfan menghentikan laju mobilnya di depan sebuah halte dekat kantor Kansa bekerja, dia menurunkan kaca mobil depan lalu tersenyum ke arah Kansa yang juga menatap ke arahnya. Kansa bergegas masuk ke dalam mobil Alfan, duduk di jok belakang.
"Telat gak?" tanya Alfan.
"Lima menit," balas Kansa santai.
"Maaf ya." Alfan mulai melajukan mobilnya membelah jalanan sore yang lumayan macet.
Alfan memang sering menjemput Kansa jika dia tidak lembur, mereka masih bersahabat meski jarang bertemu dan menghabiskan waktu bersama seperti dulu.
"Kamu bilang, ada yang lagi deketin kamu. Kelanjutannya gimana?" tanya Alfan sambil sesekali melirik Kansa lewat spion depan.
"Kamu, kan, tau aku sukanya sama siapa," jawab Kansa dengan tatapan yang mengarah ke luar jendela mobil.
Alfan mengangguk pelan. "Jadi langsung ditolak?"
"Enggak sih, ya biarin aja ngalir kayak air," jawab Kansa pasrah.
"Perempuan emang aneh."
"Bukan aneh, tapi seumur hidup itu lama, Alfan."
"Kalo sama aku gimana?"
Pertanyaan Alfan membuat Kansa tertawa pelan, dia memang selalu bersama Alfan sejak kecil, namun rasanya murni hanya sebatas menyayangi sebagai sahabat, Alfan memiliki tempat tersendiri di hatinya namun bukan berarti dia harus menjadi pasangan hidupnya.
"Kan udah dibilang, jangan berharap ke aku," balas Kansa.
"Udah enggak, tapi tadi nawarin aja. Siapa tau kamu berubah pikiran."
Jawaban Alfan membuat Kansa menjadi tidak enak hati, namun rasanya pada Alfan tidak berubah, hanya sebatas sahabat, tidak lebih.
"Kamu pasti bakal ketemu sama seseorang yang cinta ke kamu dengan tulus, tapi itu bukan aku, Alfan."
Alfan tersenyum. "Iya, aku masih nunggu orang itu."
Kansa kemudian sedikit memajukan duduknya, dia teringat dengan seseorang yang memberikan Alfan cookies.
"Yang sering kasih kamu cookies, kayaknya dia suka banget sama kamu."
Alfan tersenyum, tangan kanannya dengan lincah memutar kemudi sedangkan tangan kirinya tampak mengambil sesuatu di jok sampingnya.
"Nih!" dia memberikan sekotak cookies pada Kansa. "Sorry pake tangan kiri."
Kansa menerimanya. "Tuh, sama dia aja deh. Spil dong, siapa sih orangnya?" tanya Kansa dengan mata penuh harapan.
"Rahasia," balas Alfan santai.
"Dih, aku kepo tau!"
"Nanti aku kasih tau, gak sekarang. Pokoknya nanti kamu juga tau."
"Iya...iya."
***
Semua crew tv mulai wara-wiri menyiapkan acara untuk malam ini, tinggal menghitung jam maka acara penghargaan bergengsi di Indonesia akan segera dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trigonometri 2
Teen Fiction📌 Sekuel Trigonometri "Setiap detik yang aku habiskan, aku ingin menjadi cinta yang sempurna untukmu dan membuat cerita tanpa akhir bersamamu." 📌18 Mei 2023