Sebelum baca, jangan lupa buat tekan gambar bintang sampe berubah warna jadi oren 🤭 yuk tekan-tekan.
Udah? Makasih 💞
-
-
-
-
-
-
-Althaf dan Shamsah datang bersama untuk menemui Riri, setelah kemarin membuat Riri sakit kepala karena menghadapi berita yang mendadak muncul, mereka diundang ke kantor oleh Riri.
“Bisa gak jangan buat pusing?” tanya Riri galak.
“Gue baru buat pusing beberapa kali doang, Ri,” jawab Althaf.
Riri menghela napas pelan. “Tetep aja, saya gak mau pusing karena kalian. Terutama Shamsah.” Riri beralih pada Shamsah. Menatap tajam gadis itu.
Shamsah nyengir. “Kak Riri yang cantik, itu kan bukan salah aku—“
“Iya salah Jane, soalnya ninggalin kamu,” sela Riri yang membuat Shamsah mendadak merasa tidak enak pada Jane.
“Pokoknya kalian harus lebih hati-hati meski mau ketemu temen ataupun pacar.” Riri menekan kata pacar sambil menatap Althaf. Yang ditatap justru memberikan senyum manisnya, bujuk rayu supaya Riri emosinya redah.
“Dahlah capek saya.”
“Ya udah Ri, gue sama Shamsah mau ngopi dulu deh biar lo gak capek.”
“Terserah,” jawab Riri judes.
Althaf menarik tas slempang yang Shamsah kenakan, membawa gadis itu keluar dari ruangan Riri.
“Kak, Kak Alfan apa kabar?” tanya Shamsah tepat setelah keluar dari ruang Riri.
“Baik, tanya Alfan mulu lo. Gak bosen?”
Shamsah menggeleng. “Enggak, mmm. Kak, aku mau tanya deh.”
Althaf berbelok setelah melewati dinding dengan gantungan foto aktis dan aktor dari agensi, lalu berjalan lurus kedepan sebelum masuk ke dalam dapur agensi.
“Apa, Sha?” Althaf melangkah masuk menuju dapur agensi diikuti Shamsah.
“Kak Alfan lagi deket sama orang gak sih, lebih tepatnya apa dia punya calon?”
Althaf menghentikan langkah diikuti juga oleh Shamsah. Di menoleh menatap gadis itu lalu tersenyum.
“Ada.”
Jawaban Althaf membuat Shamsah berdebar, berdebar karena takut jika cintanya tidak happy ending.
“Sama siapa?” tanyanya penasaran.
Althaf maju beberapa langkah lalu berbisik pada Shamsah. “Kamu nenye?”
Shamsah melotot. “Aish! Nyebelin banget.”
Althaf tertawa, puas rasanya bikin Shamsah kesal.
***
Kansa memberi roti pesanan Mamahnya, dia juga membeli beberapa roti untuk dibagi pada Altan. Toko roti U sedang ramai-ramainya dikunjungi karena mereka baru buka beberapa hari. Kansa duduk di kursi yang tersedia, dia mencoba roti isi cokelat dan ya memang enak, roti yang begitu lembut dan cokelat yang tidak terlalu manis, cocok untuk lidah Kansa.
Perempuan itu juga tengah membaca berbagai artikel tentang Althaf sebelumnya, agensi tidak memberi tanggapan jawaban pasti, namun tidak lama dari itu semua artikel sudah tidak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trigonometri 2
Teen Fiction📌 Sekuel Trigonometri "Setiap detik yang aku habiskan, aku ingin menjadi cinta yang sempurna untukmu dan membuat cerita tanpa akhir bersamamu." 📌18 Mei 2023