Bab 8. Mengenangmu

1.3K 345 152
                                    

Sebelum baca, jangan lupa buat tekan gambar bintang sampe berubah warna jadi oren 🤭 yuk tekan-tekan.

Udah? Makasih 💞

-
-
-
-
-

Bentar dulu gaes, aku mau jelasin sesuatu buat kalian.
Jadi bab ini adalah bab kilas balik masa SMA triplet alias jawaban dari ekstra part Trigonometri 1.

Udah sih itu aja, terima kasih selamat membaca.

-
-
-
-
-


 

 

Sepuluh tahun lalu

 

 

Altan duduk bersama Hafsah diruang keluarga, hanya ada mereka berdua, Kakek Ummar mengajak Alfan dan Hasna untuk masuk ke kamar mereka masing-masing karena ini pembahasan sensitif.

“Papah ada di Bogor, mengurus Zameena.” Perempuan itu meraih tangan putranya. “Ustaz Baiq dan Istrinya meninggal dua hari lalu karena kecelakaan saat pulang ke Bogor.”

“Innalillahi’wainaillahi rojiun,” ucap Altan.

“Zameena selamat dari kecelakaan itu, dan sekarang masih ada di Rumah Sakit, Papah ke sana karena hanya ada nomor telepon Papah yang tertera diriwayat panggilan Ustaz Baiq.”

“Jadi Papah sekarang menjadi wali Zameena?”

Hafsah mengangguk. “Sebenarnya Mamah ingin menceritakan ini nanti, saat Papah pulang.”

“Lalu, alasan Ustaz Baiq ke Bogor, kenapa? Dan kecelakaan apa yang dialami Zameena sama tunangannya?”

Hafsah mengusap puncak kepala putranya, mata perempuan itu mendadak berkaca-kaca. “Tuanangan Zameena bernama Galih, anak dari teman Ustaz Baiq. Zameena dan Galih.” Hafsah mengembuskan napasnya pelan, berat untuknya menceritakan itu pada Altan.

“Abang ingat saat Mamah pergi satu hari itu?”

Altan mengangangguk.

“Mamah datang menemui Zameena yang tengah berada dititik rendahnya.Entah siapa yang menyebarkan berita di Komplek, namun itu benar adanya. Mamah dan Papah tau ini langsung dari mulut Zameena. Zameena menceritakan semuanya pada kami. Galih merenggut kegadisannya lalu menghilang entah kemana.”

Altan membulatkan mata, seketika dia merasa ada yang memukul dadanya dengan keras sampai-sampai sakit itu sangat terasa.

“Keluarga Galih tidak ada yang percaya dengan semua yang Zameena katakan, mereka juga tidak mengatakan Galih ada di mana. Papah juga tengah mengurus kasusnya.”

Air mata Altan kembali turun, pemuda itu kembali menangis, dia merasakan sakit yang Zameena rasakan saat ini.

“Niatnya Ustaz Baiq pergi ke Bogor untuk menemui keluarga Galih untuk meminta pertanggung jawaban, sayangnya mereka mengalami kecelakaan. Mamah harap kamu mengerti kondisi saat ini.”

Trigonometri 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang