Sebelum baca, jangan lupa buat tekan gambar bintang sampe berubah warna jadi oren 🤭 yuk tekan-tekan.
Udah? Makasih 💞
Selamat membaca!
-
-
-
-
-
-
-Kansa berjalan cepat menuju ruang keluarga sambil membawa semangkok mie kuah pedas buatannya sendiri, malam-malam makan mie kuah sambil nonton tv, adalah hiburan untuk Kansa setelah seharian bekerja dan mengusir rasa bosan karena orangtuanya yang masih ada di rumah saudara.
Dia buru-buru menyalakan televisi, mencari program acara penghargaan yang sedang tayang.
“Moga aja gak kelewat,” ucapnya penuh harapan. Dia tersenyum saat melihat dua pemandu acara yang tengah membaca nominasi aktor terbaik.
Kedua bola mata cantik itu menatap fokus ke layar televisi, mulutnya mulai menyeruput kuah mie pedas dan saat nama Althaf disebut, Kansa bersorak, dia sudah yakin sih kalau Althaf kembali membawa tropi kemenangan.
Kansa menatap Althaf dari layar televisi, dia benar-benar kagum dengan anak tetangganya itu. Lihatlah sekarang, Althaf jadi kalem saat membawa pidato ucapan terima kasih dan ternyata bagian yang paling membuat Kansa terkejut sekaligus tersedak adalah. “Dan satu lagi, untuk seseorang yang menyebalkan, anak tetangga yang gemar marah-marah. Hei Babi pemarah, i love u.”
Di lain rumah, Atlas dan Hafsah saling tatap sesaat setelah Althaf menyatakan perasaannya pada anak tetangga mereka.
“Kansa?” tanya Atlas tanpa suara, hanya gerak bibir saja. Hafsah mengangguk pelan. Kemudiam mereka kembali fokus ke layar televisi.
“Babi? Kansa nih pasti,” ucap Alfan sambil terkekeh. Kembarannya itu random sekali.
“Kalo Kansa lagi nonton, pasti kaget,” sambung Altan.
Kakek Ummar juga ikut tertawa lalu berkata, “Waktu kecil berantem mulu taunya jadi suka.”
Hasna merangkul lengan sang Mamah. “Kayaknya Mamah bakal punya mantu sepuluh langkah dari rumah nih.”
Hafsah tersenyum, ya setidaknya ada hilal jika tahun ini dia bakal punya menantu meski Althaf belum cerita tentang rasa yang dia miliki pada Kansa. Satu-satunya kisah cinta yang pernah Hafsah tau adalah, kisah menyedihkan dari salah satu putra kembarnya yang lahir setelah Althaf.
Hafsah menatap Altan yang duduk di samping Kakek Ummar, merasa ditatap Mamahnya, Altan memberi senyum manis untuk Mamahnya.
Hasna menatap dua Abangnya. "Berarti tahun ini yang bakal nikah duluan tuh—" belum selesai bicara, dua Abangnya itu langsung menjuk layar televisi yang masih menampilkan wajah tampan Althaf.
"Disuruh nikah kok pada saling tuduh," cibir Atlas.
"Bukan nuduh Pah, tapi Althaf tuh yang udah mulai bahas perempuan," balas Altan.
Atlas mengangguk pelan. "Nikah tuh enak." lalu merangkul istrinya. Membuat anak-anaknya menatap ke arah mereka.
"Dapet istri, dan dapet pahala juga." laki-laki yang kini mulai menua itu, menatap istrinya dengan penuh cinta.
"Kamu pengen duluan?" tanya Altan pada Alfan.
Jelas langsung dijawab gelengan kepala cepat oleh kembarannya itu.
"Nikah kok takut," balas Altan dan membuat dokter itu mendapat hadiah berupa lemparan bantal sofa.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Trigonometri 2
Teen Fiction📌 Sekuel Trigonometri "Setiap detik yang aku habiskan, aku ingin menjadi cinta yang sempurna untukmu dan membuat cerita tanpa akhir bersamamu." 📌18 Mei 2023