Sebelum baca, jangan lupa buat tekan gambar bintang sampe berubah warna jadi oren 🤭 yuk tekan-tekan.
Udah? Makasih 💞
Selamat membaca!
Althaf membuka pintu rumahnya lebar-lebar, dia merenggangkan badan lalu berjalan ke teras depan. Pagi yang cukup cerah kali ini, Althaf menerbitkan senyum karena pagi ini dia bangun dengan badan lebih segar.
Mungkin karena kali ini dia tidur dengan benar, berbaring diatas kasur empuk setelah dua minggu lebih tidur di dalam mobil dengan durasi yang tidak teratur, dia juga mengambil cuti beberapa hari untuk istirahat.
Althaf tiba-tiba teringat Alfan, dia kemudian tertawa pelan. “Jadi penasaran, itu anak nasibnya sekarang gimana ya?” tanyanya seorang diri.
“Sandal gue mana ya?” laki-laki itu mencari sandalnya, berniat untuk keluar rumah untuk sekadar jalan-jalan berkeliling komplek.
Setelah menemukan sandalnya, dia mulai melangkah pergi seorang diri. Baru keluar dari rumah, seketika dibuat sakit mata melihat Kansa yang hendak berangkat kerja bersama Gazha. Lihat saja, Gazha membuka pintu mobil untuk Kansa.
“Mataku.” Althaf mengusap matanya sesaat, dia memalingkan pandangan.
“Woy, itu Bang Althaf woyy...” Althaf dibuat kaget oleh beberapa anak SD yang berlari ke arahnya dengan heboh.
“Bang..”
“Ketemu artis kita.”
Dari kejauhan, sebelum Kansa masuk ke dalam mobil Gazha, dia menoleh menatap Althaf yang dihampiri oleh beberapa anak laki-laki berseragam merah putih.
“Kenapa?” tanya Althaf dengan diakhiri senyum.
“Bang, semalem gue nonton sinetron lo, Bang,” ucap bocah dengan model rambut cepak. Bukan cepmek ya.
Althaf tertawa pelan. “Emak lo ya yang ngajak nonton?”
“Iye Bang, gila abang ganteng banget.”
“Iya kan bapak gue juga ganteng, wajah kalo gue ganteng.”
“Bang, jadiin gue anak bapak lo boleh Bang?” tanya anak berbadan gendut yang membuat Althaf tertawa.
“Slotnya dah penuh, buruan sonoh berangkat, tar pada telat mampus dah lu pada.”
“Iye bang siap.”
Althaf tak berhenti tersenyum, menatap kepergian bocah-bocah tadi. Padahal tadi niatnya mau sakit hati tapi tidak jadi, ketutup sama anak-anak SD yang tidak sengaja lewat depan rumahnya.
***
Shamsah bercermin dan menatap kedua bola matanya yang tampak sipit, akibat menangis semalam.
“Kayaknya semalem aku gak nangis lama deh,” ucapnya seorang diri.
Perdebatan semalam diakhiri dengan keduanya yang memilih tidur terpisah, Alfan keluar dari kamar Shamsah dan tidur di ruang salat keluarga Alif tanpa diketahui siapa pun.
Dan pagi ini, Laras menyuruh Shamsah untuk datang ke rumah keluarga Alfan untuk mengantar makanan, tentu pergi bersama Alfan.
Shamsah diam menatap cermin, dia pikir menikah dengan Alfan akan membuatnya lebih bahagia karena dia berhasil memiliki Alfan, namun hanya dengan raganya bukan dengan hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trigonometri 2
Teen Fiction📌 Sekuel Trigonometri "Setiap detik yang aku habiskan, aku ingin menjadi cinta yang sempurna untukmu dan membuat cerita tanpa akhir bersamamu." 📌18 Mei 2023