BAB 34. U & I

1.3K 326 162
                                    


Sebelum baca, jangan lupa buat tekan gambar bintang sampe berubah warna jadi oren 🤭 yuk tekan-tekan.

 

Udah? Makasih 💞

 

Selamat membaca!

 

 

 

 

 













 

Setelah keluar dari kantor lamanya, Kansa memang tidak pernah lagi berhubungan dengan Gazha, bahkan saat menyerahkan surat pengunduran diri dan mendapat persetujuan pun Gazha tak membahas masalah pertunangan Kansa dan Althaf.

Beberapa hari lalu Gazha menghubunginya dan meminta untuk bertemu. Awalnya Kansa menolak namun Gazha bilang dia ingin meminta maaf secara resmi padanya, akhirnya Kansa mengiyakan ajak Gazha.

Kini mereka duduk berdua di sudut Kafe, sudah lima menit berlalu namun Gazha masih diam. Laki-laki itu menatap lurus ke arah Kansa dengan tatapan sulit dibaca oleh Kansa, entah marah ataupun rindu.

“Soal hubungan aku sama Althaf yang emang kejalin dibelakang kamu, aku minta maaf.” Akhirnya Kansa memulai lebih dulu. Gazha mengangguk pelan.

“Aku memilih Althaf karena dia lebih dulu datang membawa kepastian.”

“Aku ngerti,” balas Gazha. Secinta apapun dia dengan Kansa, dia paham bahwa Kansa membutuhkan kepastian dan dia terlambat meski sejujurnya dia ingin melamar Kansa secepatmya.

“Maaf.” Gazha kembali bersuara. “Aku tau rasa sayang kamu penuh buat Althaf bukan buat aku.”

“Gazha, kamu laki-laki baik dan semoga kamu mendapatkan yang lebih baik dari aku.”

Ucapan penghibur dari Kansa tidak langsung membuatnya mampu melupakn Kansa begitu saja, namun dia tidak bisa berbuat apapun lagi karena perempuan yang ada di hadapnnya itu akan segera menikah dengan laki-laki yang memiliki cinta lebih besar dari pada cinta Gazha pada Kansa.

“Selamat ya Kansa.” Gazha tersenyum tipis lalu dibalas senyum pula oleh Kansa.

“Makasih.”

Setelah semuanya saling memaafkan, Gazha pamit pulang dan barulah Althaf muncul, duduk di hadapan Kansa. Sejak tadi Althaf memang ada di Kafe itu. Duduk di tempat yang tidak jauh dari Kansa.

Althaf menurunkan maskernya sampai ke dagu. “Udah?”

Kansa mengangguk. “Udah, jadi lega deh kalo gini.”

Althaf juga akhirnya tau jika memang Gazha tulus pada Kansa, namun mau bagaimana lagi. Kansa itu takdir miliknya bukan milik Gazha.

Setelah dari Kafe, keduanya pergi ke tempat percetakan undangan lalu pergi ke tempat Irina untuk membuat gaun  Kansa mengatakan pada Althaf bahwa konsep pernikahannya nanti dia ingin konsep outdoor, memanfaatkan tanah yang Althaf beli, Kansa ingin mendekornya menjadi seperti hutan yang hijau.

Untuk dekornya, Althaf sudah meminta bantuan pada kenalan Haris, untuk mengurus semuanya, gaun yang nanti Kansa dan dia kenakan pun akan di urus oleh Irina, kebetulan saat pernikahan Altan kemarin Althaf meminta bantuan Irina. Sebenarnya Irina belum pernah membuat gaun pengantin apalagi dengan waktu yang cukup singkat, namun dia mengusakan untuk tepat waktu.

Trigonometri 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang