Bab 6. Hal Menyebalkan

1.3K 359 181
                                    

Sebelum baca, jangan lupa buat tekan gambar bintang sampe berubah warna jadi oren 🤭 yuk tekan-tekan.

Udah? Makasih 💞

Selamat membaca!

-
-
-
-
-






 

 

Satu jam sebelumnya...

Shamsah dan Jane managernya, baru saja keluar dari gedung agensi. Mereka bersiap untuk kembali pergi ke lokasi syuting. Shamsah duduk di jok belakang sedangkan Jane bersiap untuk mengemudi.

“Kak, syutingnya berapa jam lagi?” tanya Shamsah dengan tatapan yang tak lepas dari layar ponsel.

“Ada waktu dua jam lagi, tadi Papih kamu hubungin Kakak, suruh antar kamu pulang dulu.” Jane mulai membawa mobil keluar dari parkiran agensi.

“Ke Kafe Om Randi, dulu Kak.”

Jane menatap Shamsah dari spion depan. “Oke, terus mau apa lagi? Biar sekalian.”

Shamsah menggeleng. “Itu aja, soalnya aku mau beli milk shake, katanya disana juga lagi ada Kak Alfan,” balasnya dengan diakhiri senyum. Shamsah dapat informasi dari Nunu.

Jane ikut tersenyum. “Oke.”

Jane telah mengurus Shamsah seperti adiknya sendiri, dia bertemu Shamsah saat gadis itu masih berumur sebelas tahun. Tidak sengaja bertemu diperlombaan model cilik di salah satu Mall kawasan Jakarta Timur, Jane terpesona dengan gadis cantik berbakat itu. Dan tidak disangka, Shamsah menjadi pembawa berkah untuknya dan agensinya, meski awalnya Jane sangat sulit mendapat izin dari orangtua Shamsah.

Sesampainya di parkiran Kafe DoRanDi, Jane bersiap untuk turun namun dilarang Shamsah.

“Jangan Kak, aku aja yang turun langsung. Kak Jane mending pulang buat istirahat dulu deh.”

Jane menoleh. “Nanti Papih kamu nyariin.”

“Kan ada Kak Alfan, tenang aja.”

Jane masih tidak percaya, dia takut dibohongi lagi oleh Shamsah, dulu pernah mengantar Shamsah ke Kafe dan Shamsah minta ditinggal karena katanya bertemu dengan Nunu. Namun ternyata gadis itu malah pergi ke kelab malambersama teman-teman sesama selebriti, lewat kejadian itu, Jane hampir kehilangan pekerjaannya karena Papih Shamsah yang murka.

“Nih baca aja chat Kak Nunu.” Shamsah memberikan ponselnya pada Jane. Jane mengeceknya dengan benar, ya memang itu chat dari Nunu.

“Iya udah, nanti Kakak jemput lagi.”

Akhirnya Shamsah turun dari mobil dan berjalan ke dalam Kafe sendirian.

Kafe saat ini...

Situasi dalam Kafe sudah tidak kondusif, Alfan menyeret Shamsah keluar lewat pintu belakang Kafe yang hanya boleh dilewati Karyawan, mereka pergi diantar Bulan dan Nunu sampai diluar Kafe.

“Hubungi Jane,” ucap Alfan sambil menatap Shamsah.

“Ponselku lowbet” balasnya lirih.

Alfan menatap Bulan dan Nunu secara bergantian. “Kalo Jane dateng, bilang. Shamsah pulang sama Kakak.”

Keduanya mengangguk, setelah itu Alfan pergi bersama Shamsah menggunakan mobilnya. Shamsah duduk di kursi samping Alfan, karena rok yang Shamsah pakai terlalu pendek sampai memperlihatkan paha mulusnya, Alfan bergegas mencari sesuatu di jok belakang.

Trigonometri 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang