Bab 20. KENYATAAN

1.3K 328 146
                                    


Sebelum baca, jangan lupa buat tekan gambar bintang sampe berubah warna jadi oren 🤭 yuk tekan-tekan.

 

Udah? Makasih 💞

 

Selamat membaca!

 

 

 

 

 



“Hiatus berapa lama?” tanya Haris sambil menatap Althaf yang duduk di sofa dengan mata yang tidak lepas dari layar hpnya.

“Tiga bulan,” balasnya.

Haris mengangguk pelan, dia tidak langsung menimpa jawaban Althaf, Haris mencoba berpikir sendiri karena baru kali ini Althaf minta untuk hiatus, padahal biasanya dia hanya minta libur itu pun paling lama sepuluh hari setelah selesai syuting sinetron ataupun film.

“Alaesannya apa? Mau fokus ngejar calon istri?” tanya Haris yang membuat Althaf tertawa.

Haris menghela napas lalu berbalik untuk menuju dapur, mau masak untuk makan siang. Iya setelah dari kantor mereka pulang ke apartemen milik Haris. Haris juga masih belum menikah, alasannya karena sibuk bekerja untuk Althaf.

Althaf menyusul Haris yang berjalan ke arah dapur. “Kansa pacaran sama atasannya.”

Ucapan Althaf membuat Haris mengacungkan jempol. “Bagus tuh.”

“Bagus apanya, gue gak bisa dong ditinggal kayak gitu.” Althaf berdiri tidak jauh dari Haris, menatap laki-laki itu yang tengah membuka lemari es dan mengeluarkan beberapa bahan masakan.

“Terus saya harus gimana? Bantuin kamu biar Kansa putus sama pacaranya?” pertanyaan Haris membuat Althaf berpikir, memang bisa kayak gitu?

“Tapi kalo pun kamu minta kayak gitu, saya gak bisa,” lanjut Haris.

Althaf tersenyum tipis, dia kan memutuskan hiatus biar Haris juga bisa ikut libur dan lihat dunia luar, udah tua jangan kerja mulu.

“Lo mending juga cari istri deh Mas, kasian amat sendirian mulu.”

Haris menghentikan gerakannya memotong cabai merah lalu menatap Althaf. “Saya udah cari kok, tiap habis salat.”

“Itu sih doa, usahanya dong.”

Haris mengerjap, benar sih yang Althaf katakan, dia selama ini hanya berdoa untuk meminta tanpa adanya usaha untuk mencari, Haris sibuk ngurusin Althaf sampai gak sempat nyari istri.

“Nikah kan enak, Mas. Lo pulang kerja tinggal makan aja, gak usah masak, pakaian ada yang nyuciin gak usah lo sibuk nyuci sendiri, lo butuh temen cerita ada yang mau dengerin, jangan gue mulu yang dengerin.”

Haris tertawa, bisa-bisanya Althaf bilang begitu sedangkan dirinya juga masih jomlo. Ini anak kadang-kadang emang suka lupa diri.

“Malah ketawa,” ucap Althaf.

“Lucu aja denger jomlo kasih nasihat ke jomlo juga.”

“Iya juga ya.” Althaf pun baru sadar.

“Pokoknya gue hiatus tiga bulan, mau bikin Kansa putus sama pacarnya.”

“Kalo gak berhasil?”

“Harus berhasil, pokoknya gue harus sama Kansa, kalo gak Kansa ya gak mau.”

Trigonometri 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang