Sebelum baca, jangan lupa buat tekan gambar bintang sampe berubah warna jadi oren 🤭 yuk tekan-tekan.
Udah? Makasih 💞
Selamat membaca!
“Aaaa!!!” Kansa berteriak sambil lari keluar dari kamar, sialnya dia menabrak dada bidang seseorang yang tidak lain adalah Althaf.
“Astagfirullah!!” kaget Althaf saat Kansa menabraknya, dia memegang handuk yang menutupi tubuh bagian bawah agar tidak merosot, bahaya nanti.
“Thaf! Cicak itu cicak!” teriaknya histeris sambil menyembunyikan diri dibelakang suaminya.
“Ada apa?” Mama Hafsah datang dengan wajah khawatir, beliau menatap putra dan menantunya secara gantian. Althaf yang masih menggunakan handuk dan Kansa yang menggunakan mukena. Disusul Papa Atlas dan Hasna yang ikut datang.
“Cicak Tante, eh Mama. Ada cicak jatoh di atas sajadah aku,” jawab Kansa dengan wajah ketakutan.
“Ya Allah, Mama kira ada apa.” Balas Hafsah lega.
“Althaf, itu usir cicaknya, kasian istri kamu ketakutan,” suruh Atlas. Setelah itu beliau kembali ke ruang keluarga karena semua keluarga masih berkumpul setelah acara resepsi selesai beberapa jam lalu.
“Iya.” Althaf masuk ke dalam kamar, mengambil sajadah yang kini bersih tidak ada cicak di sana. Kansa masih berdiri di depan pintu kamar Althaf, dia masih takut,jaga-jaga kalau cicaknya masih ada.
Althaf menatap Kansa. “Udah gak ada, sayang.”
“Beneran?” tanyanya tidak percaya.
“Iya, sini masuk.”
Kansa melangkah masuk ke dalam kamar dengan rasa takut, dia menatap Althaf penuh curiga.
“Gak bohong kan?”
“Gak, itu tuh teguran dari Allah. Soalnya lo salat gak nungguin gue,” ucapnya sambil menyimpan sajadah ke dalam lemari kecil.
“Suruh siapa mandinya lama banget,” jawab Kansa galak.
Althaf diam menatap Kansa lekat, dari tatapan itu, Kansa kembali waspada, dia rasa suaminya melihat ke arah kepalanya saat ini.
“Apa? Kenapa?” tanya Kansa takut sambil berjalan mendekati Althaf.
“Jangan teriak,” pinta Althaf.
“Jangan nakutin, Althaf. Cicaknya masih ada?” tanyanya dengan mata menahan tangis. Althaf mengangguk.
“Di mana?” tanya Kansa dengan suara bergetar.
“Atas kepala lo.”
“Tolong buangin,” pinta Kansa dan sekarang dia mulai terisak. Althaf menggeleng.
“Tolong!!!!” Kansa memohon, dia hendak memeluk Althaf tapi baru sadar kalau suaminya itu belum pakai baju.
Althaf menatap pipi Kansa yang tiba-tiba memerah tapi matanya mengeluarkan air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trigonometri 2
Teen Fiction📌 Sekuel Trigonometri "Setiap detik yang aku habiskan, aku ingin menjadi cinta yang sempurna untukmu dan membuat cerita tanpa akhir bersamamu." 📌18 Mei 2023