Hallo selamat malam yeorobun, ada yang nungguin Triplet update?
Cung! 🖐️
Sebelum baca, jangan lupa buat tekan gambar bintang sampe berubah warna jadi oren 🤭 yuk tekan-tekan.
Udah? Makasih 💞
Selamat membaca!
-
-
-
-
-
-"Yang lain sat-set-sat-set jadi. Lah gue, sat-set-sat-set nyungsep."
-Althaf-
-
-
-Sebelum malam penghargaan tiba, Althaf menyempatkan diri untuk pulang bertemu orangtuanya. Seperti biasa, meminta doa pada Mamah tercinta agar keberuntungan kembali menghampirinya.
“Doa Mamah selalu menyertai Abang.” Hafsah mengusap puncak kepala putranya.
Althaf memberi ciuman dipipi Mamahnya. “Terima kasih.”
Sejak kejadian saat masa remajanya dulu, Althaf tidak pernah lagi membantah apa kata orangtua, dia selalu berusaha menjadi anak yang baik dan berbakti.
Althaf menatap Altan yang baru saja keluar dari kamarnya, lihatlah kembarannya itu, wajah lesu dan rambut acak-acakan membuatnya seperti...
“Gembel,” ucap Althaf dengan tatapan yang belum lepas dari kembarannya.
“Mamah, mau lanjut masak buat makan malam dulu.” Hafsah beranjak dari duduk dan kembali menuju dapur.
“Alfan lama banget pulangnya Ma?” Althah menatap jam tangannya, waktu menunjukkan pukul lima sore.
“Paling lembur,” balas Hafsah sebelum meninggalkan Althaf di ruang tengah.
“Abang, mau Mamah bikinin sesuatu biar gak ngantuk?” tanya Hafsah yang melihat Altan berdiam diri di depan lemari es yang terbuka.
“Enggak Mah, Altan Cuma mau makan semangka doang.” Laki-laki itu mengambil semangka yang sudah dipotong dadu lalu membawanya ke ruang tengah untuk bergabung bersama Althaf.
“Lo baru pulang?” tanyanya.
“Dari pagi,” jawab Altan sambil menempatkan diri duduk di samping Althaf, mengambil remot tv dan menyalakannya.
“Baru, kopi good…”
“Shamsah iya itu?” tanya Altan saat iklan kopi muncul di tv. Althaf mengangguk.
“Iya,didikan gue tuh.” Althaf mengambil sepotong semangka yang tadi Altan bawa.
“Tan?”
“Hmm.”
“Lo berapa hari sih gak pulang, berantakan banget wajah lo.”
“Berantakan gimana sih? Namanya juga baru bangun tidur.” Protes Altan yang sedari tadi dikomentari Althaf mengenai penampilan.
Althaf jadi ingat saat masa-masa kuliah kembarannya itu, Altan ambisi banget orangnya dan terlebih saat sudah memasuki masa coas, Altan jarang pulang dan penampilannya juga sering berantakan, kalau sekarang mending lah, keliatan kembarannya.
“Lo tuh kalo berantakan kayak gini, jadi gak mirip gue.”
“Iya, saya mirip Alfan.”
Althaf berdecak sebal. “Alfan mirip gue, lo mirip tukang cilok.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Trigonometri 2
Teen Fiction📌 Sekuel Trigonometri "Setiap detik yang aku habiskan, aku ingin menjadi cinta yang sempurna untukmu dan membuat cerita tanpa akhir bersamamu." 📌18 Mei 2023