Sebelum baca, jangan lupa buat tekan gambar bintang sampe berubah warna jadi oren 🤭 yuk tekan-tekan.
Udah? Makasih 💞
Selamat membaca!
Habibah mendatangi toko roti milik Zameena, toko roti tersebut masih beroperasi seperti biasa namun karyawan toko belum tahu apa yang terjadi pada bos mereka. Habibah datang untuk menyampaikan kabar duka tersebut.
“Selamat Datang,” sapa salah satu karyawan yang menyambut pelanggan. Habibah tersenyum tipis kemudian bertanya pada karyawan yang menyambutnya tadi, dia mencari kepala toko.
“Mba, boleh saya bertemu dengan kepala tokonya?”
“Boleh Mba.”
Habibah diantar ke ruangan Zameena, dia duduk di sana menunggu kepala toko. Rasanya jadi teringat dulu saat dia mendatangi Zameena untuk memperingati perempuan itu agar tidak berharap lebih pada Altan.
Usia memang tidak ada yang tahu, tua atau muda, jika Allah telah menyuruh untuk pulang, maka akan pulang.
Habibah menatap meja kerja Zameena, dia berjalan mendekati meja tersebut dan menemukan sebuah foto keluarga yang membuatnya terkejut. Altan, Zameena, dan Zanea yang duduk diantara mereka.
Habibah menatap foto tersebut cukup lama, hatinya kembali terasa sesak dan nyeri, dia menarik napas panjang dan mengembuskannya pelan.
“Maaf menunggu lama.”
Habibah menoleh, dia tersenyum pada perempuan yang ada di hadapannya itu, mereka berjabat tangan dan saling memperkenalkan diri.
“Saya Ina.”
“Habibah.”
Mereka mengobrol cukup lama, Habibah bertanya mengenai toko roti milik Zameena yang juga punya cabang di Bandung sampai akhirnya dia mengabarkan bahwa Zameena dan Zaena telah meninggal.
Ina, terkejut bukan main, perempuan itu menangis di hadapan Habibah. “Bu Zameena hanya pamit untuk pulang ke Bandung bersama Zaena untuk tinggal sementara di sana, tapi kenapa harus pergi selamanya.”
Habibah mengusap bahu Ina, menenangkan perempuan itu.
“Saya bingung harus mengelola toko bagaimana jika Bu Zameena tidak ada?”
“Kamu bisa kelola sebisamu dulu,” balas Habibah sekenanya, dia juga bingung. Apa toko rotinya harus dia ambil alih? Ah rasanya tidak cocok dan Habibah tidak ingin berurusan lagi dengan hal yang berhubungan dengan Zameena.
Habibah pikir bahwa Ina cukup dekat dengan Zameena, jadi dia mulai menanyakan tentang posisi Altan yang sebenarnya.
“Apa Zameena sudah menikah lagi?” tanya Habibah tanpa basa-basi.
Ina menghapus air matanya. “Beliau hanya bilang, kalau Zaena punya Abi dan tidak akan tinggal berdua lagi nanti, tapi kelanjutannya saya tidak tau.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Trigonometri 2
Teen Fiction📌 Sekuel Trigonometri "Setiap detik yang aku habiskan, aku ingin menjadi cinta yang sempurna untukmu dan membuat cerita tanpa akhir bersamamu." 📌18 Mei 2023