Bab 21. Wah sakit juga

1.3K 311 112
                                    

Sebelum baca, jangan lupa buat tekan gambar bintang sampe berubah warna jadi oren 🤭 yuk tekan-tekan.


 

Udah? Makasih 💞

 

Selamat membaca!

 

 

 





 

Althaf memberikan senyum manisnya pada Ibu-ibu yang dia temui di pelantaran masjid setelah salat subuh tadi, karena Althaf jarang di rumah jadi dia jarang salat di masjid. Mumpung sekarang lagi hiatus, pastinya bakal rajin ke masjid.

“Lagi gak syuting ya Thaf?” tanya Bu RT

“Iya, libur dulu Bu,” balas Althaf.

“Anaknya Hafsah emang ganteng-ganteng sih, Altannya mana?”

“Tuh.” Balas Althaf tepat saat Altan berjalan menghampirinya.

“Alfan?” tanyanya lagi.

“Alfan sama ist—“

“Di rumah Kakek Atha,” sela Altan cepat lalu melirik Althaf tajam, hampir saja keceplosan.

Kemudian Altan pamit dan menarik Althaf untuk pulang, ini si Althaf seneng banget kalau ketemu Ibu-ibu, bawaannya doyan ngerumpi.

“Orang-orang gak ada yang tau kalo Alfan udah nikah, kamu jangan sampe keceplosan,” peringat Altan.

“Iya tadi gue lupa.”

“Kansa gak bocorin ke mamanya kan?”

Althaf menggeleng. “Dia pinter jaga rahasia, tenang aja.”

Altan diam sejenak, dia ingin menceritakan tentang Zameena pada Althaf namun sedikit ragu. Althaf yang melihat Altan diam, jadi penasaran. Karena sepertinya kembarannya itu menyimpan unek-unek.

“Kenapa Tan?” tanyanya.

Altan menatap langkah kakinya sembari merangkai kata-kata yang ingin dia sampaikan pada kembarannya.

“Kebelet?” tanya Althaf lagi.

Altan berdecak. “Gak, bisa gak sih serius?” dia melirik Althaf.

“Itu gue tanya serius.”

“Gak.” Altan menggeleng. “Saya gak kebelet.”

“Terus.”

“Saya ketemu Zameena.”

Kedua bola mata Althaf membulat. “serius lo? Di mana?”

“Yang pertama di toko roti deket rumah sakit saya kerja, itu punya Zameena, yang kedua saa ketemu dia di rumah sakit, dan juga saya ketemu sama anaknya.”

“Wahhh.” Althaf masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Zameena yang selama ini menghilang tiba-tiba muncul lagi. Rasa khawatir muncul dalam hati Althaf, bukan apa-apa, karena Zameena muncul saat Altan akan menikah begini, takutnya hati Altan akan goyah karena kehadiran masa lalunya.

Althaf paham betul rasa cinta yang Altan tanam untuk Zameena, itu bukan sekadar rasa sementara, namun benar-benar tulus dari hati Altan sampai hampir menjadikan Altan sosok yang putus asa.

“Kalian ngobrol apa?” tanya Althaf penasaran.

“Gak, saya ketemu dia pas bareng sama Habibah, jadi cuma saling ngenalin diri.”

Trigonometri 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang