Bab 10. Orang-orang Aneh

1.3K 330 125
                                    

 Sebelum baca, jangan lupa buat tekan gambar bintang sampe berubah warna jadi oren 🤭 yuk tekan-tekan.

Udah? Makasih 💞

Selamat membaca!

-
-
-
-
-








 

Altan mengusap wajahnya, ingatan tentang Zameena masih jelas dalam otaknya. Terlebih setelah pertemuannya dulu. Zameena menghilang bahkan Atlas dan Hafsah pun tidak bisa menemukannya.

Altan menatap layar ponselnya yang menyala, dia masih belum keluar dari aplikasi chat, Altan menekan foto profil Habibah, perempuan itu menyejukan hati bila dipandang, senyumnya yang bersahaja mampu membuat orang lain yang melihat juga ikut tersenyum.

Altan mempertimbangkan omongan Daren sore tadi, benar. Habibah perempuan langkah, dia berbeda dari Zameena namun sama-sama taat pada Allah.  Altan ingin melangkah bersama orang baru yang akan mengajaknya pergi ke dunia baru, melepas luka dan traumanya.

“Habibah,” ucap Altan pelan. “Apa saya bisa membuatmu bahagia?”

“Bisa.” Althaf tersenyum ke salah satu staf tv yang bertanya, apa dia bisa menunggu lima menit lagi untuk memulai acara karena ada sedikit kendala. 

Althaf diundang ke acara talk show terkenal di Indonesia, Althaf datang bukan pertama kalinya, namun ini sudah ke tiga kali Althaf menjadi bintang tamu spesial. Yang pertama saat dia baru saja muncul di dunia hiburan, yang kedua saat film yang Althaf bintangi menduduki posisi teratas, dan yang ketiga adalah saat ini. Saat karir Althaf semakin berkibar dan juga karena berita yang membuat Ibu-Ibu seluruh Indonesia patah hati.  

Acara talk show telah dimulai, Althaf tampak menikmati jalannya acara, dia juga sempat beberapa kali tertawa karena tingkah lucu dari empat host. Sampai akirnya mereka kembali ke pembahasan serius.

“Jadi, Althaf. Itu yang kemarin beneran gak sih?” tanya Emzy salah satu host perempuan.

“Yang mana nih Kak?” tanya Althaf sedikit bingung, ini Emzy mau bahas yang mana?

“Tau nih, gue juga tau Althaf ganteng, tapi saltingnya jangan lama-lama!” tegus Desra host laki-laki dengan nada candaan. Emzy tertawa, dia memang sedari tadi grogi dan salting menghadapi Althaf. Althaf hanya bisa ikut tertawa melihat tingkah Emzy yang memang kentara grogi dan salah tingkah jika dia tatap.

“Itu yang kemarin disebut pas pidato kemenangan,” sambung Emzy.

“Maunya Kakak gimana?” tanya Althaf balik.

“Ya jangan lah Thaf, sama gue aja,” balasnya dengan gelak tawa dan seisi studio juga ikut tertawa mendengar jawaban Emzy.

“Jangan dengerin, Thaf,” tegur Hasti. “Tipe kamu yang kayak apa sih Thaf?” tanyanya lagi. Kali ini mereka kembali serius.

Althaf menatap ke arah kamera yang on untuknya. “Enggak ada tipe yang tertentu sih Kak.” Kemudian dia sesekali menatap para host. “Iya saya kalo suka sama orang nih, bakal lama sukanya. Soalnya nurutin kata hati.”

“Kalo dari orangtua, udah nyuruh nikah belum?” kini giliran Desra yang melempar pertanyaan.

“Iya paling ditanya, kapan?”

“Kamu jawab apa tuh?”

“Belum ada yang beruntung buat milikin saya,” balas Althaf diakhiri senyum membuat para host tertawa. Jawaban Althaf serius tapi agak lucu.

Trigonometri 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang