BAGIAN 18 : The lies that will become lies

861 38 33
                                    

"Kalian sedang enggak bertengkar, kan?"

Jeff tertawa renyah nyaris keras. Bertengkar? Bagaimana bisa dirinya dan Barcode bertengkar. Jika yang Pond maksud adalah pertengkaran panas di tempat tidur, Jeff bisa menjamin itu sebuah kebenaran mutlak.

"Kenapa bertanya begitu, Phi?" Tanya Jeff pada akhirnya.

"Karena kamu enggak akan bertanya pada Phi tentang hal ini. Dan Barcode pun sudah mengatakannya sendiri pada kamu, Jeff."

"Hah?"

Pond menghela napasnya, meletakkan segelas es cappucino di atas meja. "Barcode menolaknya."

Jeff terdiam tidak mengerti. Tawa di bibirnya luruh begitu saja. Tawaran Warner untuk karier bermusiknya, Barcode tolak. Pria muda itu pun tidak mengatakan apa-apa tentang hal ini. Tidak bahkan menyinggungnya, atau sekedar meminta pendapat seperti yang selalu ia lakukan.

"Jeff?" Pond menarik atensi Jeff yang terlihat bingung.

"Barcode enggak mengatakan apa pun padaku."

"Kamu yakin?" Selidik Pond. "Benar kalian enggak bertengkar? Atau ... Mungkin dia kesal pada kamu?"

Jeff menggeleng kepala penuh keyakinan. "Enggak ada hal semacam itu, hubungan kami baik-baik saja."

"Benarkah?" Pond terlihat tidak percaya. "Aneh na. Barcode enggak akan menolak kesempatan untuk bekerja dengan kamu, apalagi dia suka bernyanyi. Satu label dengan kamu, mungkin salah satu impiannya."

"Phi Pond. Apa alasan Barcode menolak?"

×××××
F L A S H B A C K
Thailand, satu hari sebelum ke Korea.
14.00 GMT+7
×

"Ah! Barcode. Akhirnya ...."

"Phi Pond. Halo ngab, Phi."

Barcode yang baru saja tiba di agensinya itu langsung ditarik oleh sang CEO dengan begitu antusias. "Ahaha. Phi Pond! Sebenarnya ada apa, Phi?" Tanya Barcode bingung, namun ia masih bisa tertawa.

Barcode tidak memiliki jadwal hari ini. Tapi dia memiliki agenda pribadi tadi pagi, dan saat Pond meneleponnya, pria itu ingin berbicara langsung dengannya. Dan di sinilah Barcode, di dalam ruang kerja Pond.

"Ada tawaran menarik untuk kamu." Pond membuka suara. Wajahnya terlihat antusias dan begitu senang. Barcode hanya memasang wajah penasarannya. "Kamu bisa tebak?"

Barcode menggeleng kepala sambil tertawa-tawa. "Phi Pond. Katakan na, Phi. Jangan membuat aku penasaran."

"Ahaha! Oke, oke. Begini ...." Pond menahan kalimatnya, membuat Barcode penasaran dalam diam. "Barcode ... Label musik Jeff ingin kamu bergabung dengan mereka. Warner ingin kamu jadi penyanyi mereka!"

Seketika rona terang menghias wajah Barcode. Pria muda itu bahkan melompat dari tempat duduknya. "Phi Pond serius?!" Tanya Barcode nyaris tidak percaya.

"Euh! Serius. Sungguh! Phi sendiri yang akan mengantar kamu ke sana untuk tanda tangan kontrak, sekaligus membicarakan tentang kontrak kamu dengan BOC juga."

"Waa! Kapan, Phi Pond?"

"Sekarang."

"Sekarang? Phi? Wuuu! Aku, aku seperti ini. Enggak rapi. Boleh aku ganti pakaian? Terakhir bertemu dengan mereka aku sangat rapi, sekarang aku hanya pakai kaos. Phi Pond! Biarkan aku ganti pakaianku dulu na?!"

"Tenang, Barcode. Tenang." Pond tertawa melihat Barcode yang begitu bersemangat. "Kamu bisa lakukan apa yang kamu inginkan sebelum kita berangkat."

"Aku ... Aku enggak percaya na, Phi Pond!"

The Voice | JeffBarcode [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang