BAGIAN 47

996 37 77
                                    

==================

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

==================

「06 Maret 2024.

Pemuda sembilan belas tahun menarik jubahnya. Rutinitas paginya dimulai dengan memanjatkan ayat kitab dan meditasi. Ia pergi bersama para biksu lain menyusur jalan setapak tanpa alas kaki. Menyampir di bahunya sebuah tas kain yang berisi sedekah-sedekah para pencari berkah Buddha.

"Tolong berkati kami," kata salah seorang yang Barcode temui. Tangannya menjulur memberikan persembahan kepada biksu tetua, lalu menunduk dengan kaki bersimpuh.

Panjatan doa dilantunkan, Barcode hanya mengikutinya.

Kakinya menapak lebih jauh. Semilir angin menerpa. Tanpa rambut, Barcode merasa sangat sejuk. Seolah pikirannya ringan, tanpa beban apa pun.

Saat pertama kali dirinya menjalani kebikkhuan, Barcode merasa takut, ia gelisah berbaur dengan banyaknya laki-laki. Namun, ketua biksu tahu, ia pun diberikan nasihat, diajak bermeditasi dalam ayat pujian pengangung yang Esa. Kini, sudah dua puluh delapan hari ia berkepala pelontos tanpa rambut di atas kedua matanya. Barcode mulai menyukainya. Bukan karena ia menjadi botak lantaran angin lebih terasa sejuk, namun esensi ketenangan yang pikiran dan jiwanya rasakanlah yang membuat Barcode kerasan.

Bersama angin, ia mendengar berita tentang Jeff. Iya, angin-angin itu adalah penggemarnya dan juga penggemar Jeff yang sengaja memberikan sedekah. Angin-angin membisikkan betapa sibuknya sang dewa, lalu tentang konsernya yang berkeliling Asia. Dua hari lalu, pemuda itu dapat kabar bahwa kekasihnya baru saja melakukan konser di Jakarta dan tepat hari ini ia akan berkumpul dengan penggemarnya di Bangkok.

Iya ... sekarang adalah hari dimana Saturnusnya bertambah usia. Ia tidak bisa ikut dalam acara ulang tahun Jeff seperti tahun lalu, saat ia harus mengukuti camp military. Dan tahun ini, dirinya pun absen karena kegiatan kebikkhuan.

Untuk menggantikan itu semua, Barcode pun memanjat doa sepanjang malam demi kebahagiaan safezone-nya. Sekarang, ia sedikit mengantuk dan hanya mengekor pada biksu tetua sejak tadi.

"Biksu muda, tolong rahmati aku dengan kekayaan dan kasih sayang," kata suara yang ada di bawah sana.

Barcode mengerjap mata cepat. Atensinya jatuh pada pria berambut panjang, terjulur padanya sebuah kelapa hijau segar. Sepertinya dia terlalu mengantuk hingga bermimpi seseorang yang ia cintai bersimpuh kepadanya. Namun tidak, senyum itu jelas milik sang dewa. Suaranya yang rendah dan tegas berhasil menggetarkan jiwa Barcode bersamaan dengan maniknya yang tak kuasa menahan rindu.

Berlagak pria itu bak hamba yang sedang dalam kesulitan, "Biksu muda, tolong berkati aku di hari ulangtahunku ini."

Jeff.

Iya, pria yang meminta berkat kepadanya adalah sang kekasih, Jeff Worakamol Satur. Di belakangnya, Khun Venus dan keempat Bodyguards Jeff mengikuti sang President.

The Voice | JeffBarcode [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang