Pemuda itu menggenggam tangan Jeff saat sebuah alat dimasukkan ke dalam duburnya. Dari layar monitor dinding dubur itu tampak. Serius Jeff memerhatikan, sementara Barcode menahan rasa tidak nyaman saat alat itu bergerak di dalam sana.
"Kalian melakukan seks lagi?"
"Iya," jawab Jeff lugas. "Apa ada luka? Atau peradangannya bertambah?"
"Semuanya bagus. Sudah enggak ada peradangan." Ia keluarkan alat itu dan memberikannya kepada perawat untuk di sterilkan.
"Khun Dokter serius?!" Tanya Barcode penuh semangat. Cerah wajahnya, lebih dari mentari.
"Haha. Iya, sudah enggak ada. Tapi, bukan berarti kalian bebas melakukannya," peringat Khun Dokter.
Jeff yang membantu Barcode mengenakan celananya itu bertanya, "Tapi kondisi Barcode bagaimana?"
"Kita lakukan pemeriksaan kesehatan seperti biasa saja na, Khun Jeff, untuk mengetahui kondisi Khun Barcode keseluruhan."
"Tes urine?" Barcode bertanya sedikit terkejut.
"Iya, seperti sebelum-sebelumnya. Urine dan darah. Fungsi hati dan ginjal juga, lengkap seperti biasanya."
"Eee ... Sepertinya ... hasil pemeriksaannya enggak akan akurat na."
"Kenapa?"
"Phi Jepp, aku sedikit enggak enak badan."
Jeff refleks menyentuh leher Barcode dengan punggung tangannya. "Enggak demam na," Bingung Jeff. "Kamu merasa pusing atau sakit kepala?"
"Sedikit pusing, mual juga."
"Asam lambungnya masih sering kambuh?" Tanya Khun Dokter.
"Ah, mungkin itu na. Aku belum makan malam. Ehehehe."
Jeff mengembus napasnya. "Apa enggak apa-apa kalau melakukan pemeriksaan saat asam lambungnya naik?"
"Enggak masalah."
"Masalah!" Sela Barcode cepat. Khun Dokter dan Jeff pun menatapnya heran. "Ma, maksudku. Hasilnya pasti enggak akurat. Bagaimana kalau seminggu lagi? Asam lambungku pasti sudah sembuh."
"Enggak masalah na, terserah pada Khun Jeff."
Jeff menatap Barcode dengan bingung. "Kamu enggak ingin melakukan pemeriksaan lengkap?"
"Bukan enggak ingin na, tapi hasilnya ...."
Dibelai kepala Barcode, ia lalu bertanya pada Khun Dokter, "Sejauh ini, tanpa pemeriksaan kesehatan lengkap, bagaimana kondisi Barcode?"
"Bagus. Tapi, dia mengeluhkan asam lambungnya. Mungkin hanya butuh minum obat penekan asam lambung saja, dan obat untuk melapisi dinding lambungnya." Khun Dokter mengetikkan sesuatu di komputer, "Jaga pola makan na, dan jangan stres. Berhenti minum kopi, alkohol, dan kurangi makanan pedas."
"Barcode enggak minum kopi atau alkohol. Mungkin hanya karena dia terlalu banyak makan kwetiau goreng," kekeh Jeff kecil.
Barcode yang duduk di tempat tidur pasien itu menjatuhkan pandangan pada kaki yang menggantung. Jeff tidak tahu, dan Barcode harap tidak akan pernah tahu.
"Code?"
Cepat Barcode menarik kepalanya, senyum ia lempar lebar, "Ngab."
Jeff menggeleng kepala seraya tersenyum lembut. Ia hanya ingin melihat senyum di wajah putih kekasihnya.
"Bagaimana dengan konselingnya?" Tanya Khun Dokter. "Apa masih minum obat penenang?"
"Sudah enggak," jawab Barcode. "Aku sudah sembuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Voice | JeffBarcode [COMPLETED]
FanficMusik adalah kehidupan Jeff Satur, dan suara adalah nyawanya. Untuk meraih mimpi yang ia tanam sepuluh tahun lalu, bahkan tahun-tahun sebelumnya, Jeff harus mundur dari agensi yang menaungi karier beraktingnya. Agensi yang secara tidak langsung mela...