BAGIAN 36 : Sweet Medicine

784 39 45
                                    

Dalam suasana remang cahaya lampu. Jeff tertidur dengan pulas, dadanya mengembang dan kempis dengan teratur. Lelah tampaknya pria dua delapan itu hingga tidak sadar bahwa pemuda di sisinya merautkan wajah gelisah dengan kepala yang bergerak-gerak. Tangannya mengepal kuat, napasnya tersengal cepat.

"Lepas ...."

Barcode meracau pelan. "Lepas ...." Keringat membanjiri wajahnya. "Ahh! Lepaskan aku!"

Seketika manik Jeff terbuka lebar. Pria dua delapan itu langsung duduk, dan membangunkan kekasihnya. "Barcode. Code?"

"Aah! Phi Jeff!"

"Barcode!"

Pria muda itu membuka matanya. Maniknya bergetar hebat dengan rasa takut yang nyata. "Phi Jeff," erang Barcode yang langsung memeluk kekasihnya.

Jeff menarik napasnya dalam. Ia mengambil ponselnya, dan melihat jam di sana. Hanya kurang dari sepuluh menit Barcode tertidur. Pria itu kembali merebahkan tubuhnya bersama Barcode di dalam pelukan.

"Twinkle ... twinkle litte star ...." Jeff melantunkan lagu itu dengan suaranya yang lembut. Tangannya membelai kepala Barcode, mengalun lagu itu dari bibir tipisnya seirama gerak tangan. Suaranya masih lembut menyenandung lagu itu dengan tempo lambat dan menenangkan. "How wonder what you are. Up above the world so high, like the diamond on the sky.

"When the blazing sun is gone. When he nothing shines upon. Then you show your little light ...."

Jeff cium kening Barcode, lalu memeluk kekasihnya lebih dalam hingga ia memiringkan tubuhnya. "Twinkle, twinkle, all the night."

Memejam mata pria dua delapan itu pada akhirnya karena Barcode pun sudah mulai tenang. "Phi Jeff ...."

Jeff menarik kepalanya cepat, lalu menatap kekasihnya yang masih terjaga. "Masih belum bisa tidur? Masih merasa takut?"

"Phi Jeff, ingin cium." Barcode mengusap lembut pipi Jeff, bibirnya menyebik dengan menggemaskan. Jeff tersenyum lembut, lalu mengangguk kepalanya. Ia biarkan Barcode memonopoli bibir tipisnya. Pemuda itu mendorong bahu Jeff hingga pria dua delapan tidur terlentang, Barcode tertelungkup separuh badannya di atas dada Jeff.

"Sudah na," kata Jeff seraya menyeka bibir Barcode yang basah. Gores luka masih ada di sana, mengingatkan Jeff akan kisah pahit yang kekasihnya alami.

Barcode menyebik, lalu memeluk Jeff. Dia tidak mengatakan apa pun. Pemuda itu memejam matanya tanpa Jeff minta.

"Code?"

"Phi Jeff enggak suka mencium aku. Phi Jeff jijik denganku."

"Enggak na," ujar Jeff cepat. Ia usap kepala Barcode. "Bibir kamu masih luka. Nanti berdarah lagi."

Pemuda itu mengangkat kepalanya. "Phi Jepp enggak akan meninggalkan aku?"

"Enggak akan." Jeff menggeleng kepalanya.

"Phi Jepp, aku mengantuk."

"Tidur na, kamu harus istirahat."

"Aku takut."

"Ingin Phi nyanyikan?" Tanya Jeff seraya mengusap punggung Barcode.

"Hm." Pemuda itu kembali menyamankan kepalanya di dada Jeff.

"Ingin lagu apa?"

"Lagu Phi Jeff."

"Lagu yang mana?"

The Voice | JeffBarcode [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang