BAGIAN 28

699 41 50
                                    

Melihat ruang tengah kosong, Papa mengedarkan pandangannya. Ia juga tidak menemukan siapa pun di dapur. Papa yang sengaja mengambil cuti di hari ulang tahun anaknya itu pun akan pergi keluar, karena berpikir pasti semua orang sedang melihat mobil Baru Barcode.

Benar saja, pemuda itu sedang berfoto dengan mobil barunya. Papa sedikitnya kesal dengan panggilan alamnya yang tiba-tiba, lantaran jadi tidak bisa melihat seperti apa ekspresi putranya saat pertama kali melihat mobil itu. Tapi, melihat senyum di wajah Barcode dan cahaya yang berbinar terang di matanya saat ini, membuat luruh kekesalannya.

"Papa! Berfoto denganku na!" Seru Barcode pada Papa yang hanya memerhatikan dari daun pintu. Semua orang langsung menoleh padanya, tidak luput Jeff yang tengah memotret kekasihnya.

Papa tersenyum bangga. Iya, dia tahu mobil itu bukan hasil dari jerih payah anaknya, tapi di usianya yang ke sembilan belas Barcode sudah hebat dengan sekecil apa pun pencapaiannya saat ini. Papa langsung memeluk putranya, berdiri di sisinya. Jeff yang melihat itu pun merasa bahagia, doa Kekasihnya telah terkabul. Pria dua delapan segera mengambil potret ayah dan anak di depan mobil, menyusul satu keluarga dalam satu bingkai.

"Phi Jeff na, Phi Jeff," ujar Creamy yang langsung menghampiri Jeff. Ia ambil ponsel yang Jeff berikan dan memotret dua sejoli itu.

"Untuk diposting?"

"Hm." Angguk Barcode. Ia sandarkan kepala di bahu Jeff, lalu membentuk simbol kedamaian dengan jarinya di pelipis mata. Senyum Barcode mengembang lebar dengan gigi yang berjajar, satu tangannya memeluk tangan Jeff.

Jeff seperti biasa, bergaya sok keren dengan wajah tegasnya. Barcode tertawa melihat itu, dan satu lagi foto mereka ambil dengan rona bahagia di kedua wajah mereka.

"Ayo makan na, luk. Kalian enggak sarapan tadi," kata Mama. "Jeff juga belum makan sejak malam."

"Khab, Mama," timpal Jeff yang sedang melihat foto-foto bersama Barcode di ponselnya.

Semua orang masuk ke dalam rumah lebih dulu. Ditemani Barcode, Jeff masih sibuk dengan ponselnya. Ia menelusuri galeri ponselnya hingga menemukan memori yang dia inginkan.

"Phi Jeff enggak ingin mengucapkan ulang tahun untukku di Twitter atau Instagram?"

Jeff hanya menatap kekasihnya lalu tertawa, membuat Barcode mengerut kening seraya mendengus kaku. Barcode pun kembali menyandarkan kepalanya di bahu Jeff, melihat apa yang menarik atensi kekasihnya. "Sudah," kata Jeff tiba-tiba. Ia tunjukkan postingan Twitternya kepada Barcode.

"Mulai na, Code."

"Ehehe," Barcode tertawa, merasa lucu dengan pikirannya. Mereka masih di basement, tapi pikirannya seolah ia sudah mengendarai mobil Jeff.

"Phi Jepp, setelah aku membeli mobil. Aku yang akan menjemput Phi na."


"Aw? Hahaha, Phi Jeff."

"Kamu harus menjemput Phi na, Code. Semua orang saksinya."

"Ngaaab! Aku akan menjemput Phi Jeff na."

Jeff tertawa halus. "Ingin diposting sekarang? Fotonya?" Tanya Jeff seraya memberikan ponselnya pada Barcode. Pria muda itu mengangguk. Lalu, mengganti akun Jeff dengan miliknya.

"The power of 1000 baht!" Menjadi caption foto yang ia unggah pada balasan postingan ucapan ulang tahun Jeff. Ia, lalu memasukkannya juga ke dalam akun instagramnya.

The Voice | JeffBarcode [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang