BAGIAN 21 : Why ...?

752 44 66
                                    

"Kita berjuang bersama-sama na?"

Barcode menarik cairan yang tertahan di batang hidungnya dengan keras. Ia tidak mengiyakan tidak juga menyanggahnya. Diambil tangannya oleh Jeff, menaut jemari pria dua delapan itu, "Code .... Kita akan berjuang bersama-sama na ...."

"Phi Jeff. Mama ...." Ragu Barcode melanjutkan kalimatnya, namun ia meyakini perkataan Jeff lebih besar dari keraguannya sendiri.

Iya. Seperti kata Jeff, mereka akan berjuang bersama. Harapnya pada Jeff kembali melambung tinggi.

"... Mama tahu aku menyukai Phi Jeff, mencintai Phi Jeff."

Jeff tertawa kecil. "Semua orang tahu itu na, Code. Kamu selalu mengatakannya."

"Enggak," Barcode menggeleng kepalanya, menolak asumsi Jeff. "Aku mencintai Phi Jeff, Mama Phi Jeff tahu sebagaimana Mamaku tahu."

Menelan saliva Jeff Satur dengan keras. Tatapan Barcode-nya begitu serius, sedih, dan frustrasi, membuat tawa Jeff menjadi kaku, lalu pupus. Jeff menggeleng kepalanya cepat, ditarik bibirnya dengan susah payah. "Itu, itu hanya pikiran kamu na, Code. Mama enggak mungkin tahu sejauh itu. Ba, bagaimana Mama bisa tahu?"

Barcode tidak ingin mengatakan apa pun tentang kejadian di mobil waktu itu. Ia tidak ingin Jeff marah pada Mamanya. Wanita itu memiliki hak lebih banyak atas Jeff daripada dirinya. Barcode menggeleng kepala atas pertanyaan Jeff. "Mungkin seperti Phi Jeff, Mama tahu aku enggak bisa berbohong."

"Dan kamu jujur?"

Mengembus napas Barcode berat. Kesal dirinya berujar, "Aku masih memikirkan perasaan Mama Phi Jeff. Aku berusaha untuk enggak mengatakan apa pun, walau aku sangat ingin, Phi!"

"Code ... Tenang na." Gelisah Jeff terlihat. "Phi hanya bertanya."

"Pertanyaan Phi Jeff menyebalkan! Kalau aku ingin egois, aku akan mengatakan kalau aku ini kekasih Phi Jeff!"

"Maaf, maaf. Phi enggak bermaksud seperti itu. Jangan marah na."

Barcode membuang wajahnya kesal, menelan salivanya dengan napas yang cepat.

"Code," panggil Jeff lembut. Menggenggam erat tangannya pada tangan sang kekasih. "Sejak kapan Mama tahu?"

"...."

"Barcode, katakan na. Sejak kapan?"

"Enggak penting. Mama tahu, hanya itu."

Menghela napas Jeff. "Phi ingin tahu. Apa hal ini yang membuat kamu aneh belakangan ini? Membuat kamu takut kehilangan Phi? Membuat kamu selalu ingin bersama Phi? Membuat kamu berjanji pada Phi Moon untuk enggak mengambil pekerjaan yang berkaitan dengan Phi? Membut kamu menolak ...." Jeff menghentikan laju lidahnya. Barcode yang menatap langit kosong itu bergetar matanya. Jeff tidak ingin jika kalimat di ujung lidahnya adalah sebuah kebenaran. Ia tidak lagi melanjutkan.

"...."

"Hei," panggil Jeff seraya mengusap punggung tangan Barcode. "Phi enggak akan tanya lagi. Tapi, terakhir ... Katakan, kenapa kamu baru mengatakannya pada Phi?"

"Karena ... Phi Jeff," menekan Barcode berbicara seraya mengembus napasnya. Maniknya penuh menatap sang kekasih dengan kesal. "Mama berlebihan meminta Phi Jeff untuk mendekatkan Phi Bibble denganku. Mama tahu aku mencintai Phi Jeff, dan Mama ingin Phi Jeff mendekatkan aku dengan orang lain. Apa aku terlihat seperti orang yang mudah jatuh cinta pada orang lain?"

"Barcode, luk, jao dek. Mama enggak bermaksud begitu." Jeff menatap kekesalan dari manik yang berkaca. "Mama menyanyangi kamu na, Code. Mama hanya khawatir dengan Phi."

The Voice | JeffBarcode [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang