Chapter XXXV : Drama Bumil

676 92 33
                                    

AUTHOR POV

















"Irene sempat pendarahan, van ?"

Ivan mengangguk, bibirnya tersenyum kikuk. Jujur saja dia sedikit takut melihat raut wajah Gian yang tidak bersahabat padanya.

"Em, it is a long story. Tapi tenang gue yang nge handle kondisi Irene dan anak kalian, dan thank God they both fine. Kayaknya duo kembar itu nyariin papa nya, jadi yah gitu."


"Aku dengar dari Brenda, kalau mama dan adik sepupu ku ada saat kejadian Irene pendarahan."

"Apa terjadi sesuatu sebelum Irene mengalami itu ?"

"Gi, istirahat dulu, ya. Luka lo belum sepenuhnya-"


"Ivan !!" gertak Gian tiba-tiba dan berhasil mengejutkan cowo berpostur tinggi itu, monolid nya menatap tajam Ivan.

"Katakan saja siapa yang membuat Irene pendarahan, van. Please."

Ivan menghela nafas pelan, dia memerhatikan wajah pucat sahabat nya itu.


"Mama kamu sendiri, Gian."


.


"Ehh kak Van," sapa Irene, dia kaget pas mau masuk kamar mas Gian tau-tau Ivan udah buka pintu.

"Irene," senyum Ivan, "Tadi aku abis periksa kondisi Gian, nanti malem udah bisa pulang kok. Aku kasih resep obat anti nyeri untuk luka nya, ambil di farmasi yaa"

"Makasih kak," kata Irene pas dia nerima resep, "Oh iya, kata mama kak Ivan yang nolongin aku pas aku pendarahan, ya ?"


"Em, iya. Kebetulan aku ada shift pagi waktu itu, jadi aku langsung ambil tindakan. Kamu ngga usah khawatir, si kembar itu kayaknya suka ngereog makanya kamu tahan-tahan ya kalo ada kontraksi."

Irene ketawa, "Hehe, iya kak. Pokoknya makasih banyak kak Ivan, aku duluaan ~"



"Masss Giaaannn ~"

"Masss mukanya kok cemberut gitu sihh ? Kenapa sayangku..."

Irene berjalan mendekati si mas hubby yang senderan di ranjang, matanya menatap lurus ke depan. Dia bahkan ngga menghiraukan kehadiran Irene disamping nya.


"Eh kok ngelamunn ?" Irene bingung liat wajah mas Gian yang tampak murung itu, seketika rasa khawatir pun memenuhi benak nya.

"My darl...ada yang sakit ?" tanya Irene, tangan nya mengusap lembut pipi cowo sipit itu sebelum mendaratkan ciuman disana.

"Engga, Rene..." Gian menggeleng, "Seharusnya saya yang tanya sama kamu."

Wedding Agreement [SEULRENE] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang