Chapter LXII : Rebutan Beruang

427 61 27
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











AUTHOR POV







~sore hari di apart duo GG~



"Gi, numpang minum ya."

"Iya."

"Gi, lo yakin bini lo ngga ngamuk ada Brenda sama gue disini?"


"Dia barusan chat aku kalau mau pergi bentar sama temen-temen nya ke supermarket, beli isi kulkas sama susu."

"Ohh gitu, yaudah aman ya berarti Gi." kata Ivan, jadi trio dokter ini lagi kesambet tiba-tiba mendadak rajin untuk belajar UKMPPD karena tinggal dua bulan lagi dari sekarang pelaksanaan ujian level mythic bagi para anak FK itu.

"Em, semoga aja hehe."


"Dahlah van, gue udah siap dijambak kok sama bumil. Gapapa, gapapa."

Brenda sebenernya nangis dalam hati, tapi gimana ya si anjir Gian se-suhu itu woy lah semasa kuliah. Bukan cuma suhu di ranjang doang sama Irene.

"Salah sendiri kenapa dulu pacaran sama saya."


"Lebih tepat nya, kenapa kamu masuk kedokteran Gi? Tolong banget inimah ya bapak Gian yang terhormat!!"

"Em, karena saya pinter."

"Ya kita juga pinter!!" teriak Brenda-Ivan bersamaan.


"Kalo pinter kenapa masih belajar bareng?" tantang Gian, sumpa sih muka polos-polos ngeselin nya minta ditampol banget sekarang.

"Kenapa si Irene bisa tahan sama lo, anying lah!!"

Brenda memutar matanya malas, dia menaruh gelas nya di meja yang penuh buku-buku dan corat-coretan nya.


"Gue berani taruhan, Gian tuh ngga pernah ngajak Irene ngobrol sih."

"Kenapa tuh??"

"Ya gimana mau ngobrol, pasti tiap malem Irene cuma bisa ngomong huruf vokal aja. Mengingatkan gue saat kita nanganin pasien bayi di stase anak."

Wedding Agreement [SEULRENE] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang