Chapter IX : Kabur

972 155 25
                                    

AUTHOR POV













"Irene..."

"Rene ?"

"Emmhhhh masshhh ~"

Gian megangin tangan Irene yang meluk leher nya, "Irene, bangun. Ini sudah sampe di rumah."



Irene terperanjat kaget, matanya membulat sempurna. Dengan muka yang persis kek meme 'pikachu surprised face' sama ada sisa-sisa whip cream di sudut bibirnya, dia menatap mas Gian sambil berlinang mata.

"M-mas giann.....aaaa massss huhuuuu"

Gian bingung banget kenapa si wifey nya tiba-tiba nangis gini, apa dia habis mimpi buruk ?



"Ada apa, Irene ? Kamu abis mimpi buruk, ya? Tadi saya perhatiin pas kamu tidur juga banyak gerak gitu."

Irene menggeleng, dia meluk leher Gian erat banget. 'Bukan mimpi buruk, mass....itu mimpi enak banget sampe aku ngga mau bangun....'

Gian nangkup wajah Irene lalu menghapus sisa-sisa air mata si wifey, "Hm, yaudah jangan nangis. Nanti ortu kamu nanya."



"A-ayah sama mama belum pulang, mas...katanya mau ketemu sodara dulu di Kopo."

Gian mengangguk paham, "Iya, mungkin mereka lagi di jalan sekarang. Saya temenin ya sampe ortu kamu dateng."

"He em, mas Gi..." jawab Irene lemes, dia beneran ngga mood gegara hal yang dia tunggu-tunggu ternyata cuma mimpi doang.

.












.

~Di rumah Irene~



"Kamu mau tidur atau makan, Rene ?"

"Ngga tau, mas."

Gian berusaha sabar menghadapi mood Irene yang memang gampang naik turun itu, "Ya, saya temenin kamu aja ya. Kalo butuh apa-apa, bilang sama saya."



Irene ngambil satu bantal cushion di sofa, lalu memeluknya erat. "Mas Gian sebenernya sayang sama aku ngga sih, mas ?"

"Kenapa kamu tiba-tiba nanya seperti itu ?"

"Ya emang kenapa, mas ? Aku kan cuma tanya."


Wedding Agreement [SEULRENE] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang