Disclaimer: Alhamdulilah, Puji Tuhan, Astungkara, Wedding Agreement udah selesai. Damai ya, gaes.
AUTHOR POV
"Irene...."
"Aku baik-baik aja, ma."
Dia menggigit bibir pucatnya yang gemetar karena menahan air mata, cairan bening itu kembali memenuhi pelupuk nya.
"Ayah sama mama disini, sayang."
Raymond mendekap anak nya sangat erat, hatinya sungguh sakit melihat Irene yang terus menatap kosong kearah sesosok laki-laki yang sudah terbujur kaku di atas ranjang.
"Mas Gian lagi istirahat aja kan, yah?"
"Mas Gian lagi bobo kan, ma?"
"Sayang," Silvy merangkup wajah Irene dan ibujari nya menyeka setetes air mata yang jatuh dari mata Irene, "Dengerin mama, nak."
Irene menggeleng, tatapan nya masih kosong. "Mas Gian lagi tidur, ma. Kenapa ada temen-temen nya yang nunggu di luar?"
"Jangan ganggu mas Gian."
"Irene-"
"Usir mereka dari sini, yah. Kalau pun mereka mau kesini, jangan pake baju hitam. Mas Gian ngga suka warna hitam."
"Irene, jangan seperti ini nak. Ayah mohon..." lirih Raymond, matanya mulai berkaca-kaca melihat betapa anak kesayangan nya ini sangat terpukul atas kematian Gian.
"Biarkan mereka masuk ya, Rene? Mereka kesini mau nengokin Gian, sayang. Ngga akan ganggu tidur nya Gian...ya?" bujuk Silvy dan linangan air matanya terlihat jelas.
"...."
Silvy tersenyum, "Gian pasti tau kalau kamu selalu ada di sisinya, Rene."
Raymond pun membuka pintu kamar rawat menantu nya, dia hanya mengangguk dan mengucap 'terimakasih' pada rekan-rekan Gian yang datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Agreement [SEULRENE] ✔️
FanfictionGabriella Irene Shaenette- cewe yang hobi nya ngehedon dan ngabisin uang, tiba-tiba harus dinikahin sama seseorang yang pernah jadi korban ghosting dia di masa lalu. Alias kakak tingkat nya sendiri, Gian Jafar Prakasa. [ ga pinter buat summary, kal...