Chapter LII : Kegalauan Mas Gi

338 70 24
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



AUTHOR POV


















"Hmm kenapa ya mas-mas satu ini kok jadi manja gini...biasanya jaimmm banget hehe..."

"Ngga tau. Saya pengen meluk kamu terus."

"Ya mass sayang dengerin akuu..."


Irene menangkup wajah hubby nya yang cemberut itu, "Kalo Irene nya dipeluk terus nanti anak-anak beruang nya makan apaa? Sama ayah beruang nya jugaa, hmm?"

"Iya, yaudah hati-hati masak nya, ya."

"Iyaaa mas bawelll tapi imuutttt ~ cium duluuu ~"


Gian ketawa sebelum mencium bibir wifey nya, "Yaudah, saya mau cuci sama manasin mobil sama motor kamu, ya."

Sepeninggal si wifey cantik nya, Gian langsung merapihkan tempat tidur ngelipet selimut dan nata-nata bantal sama guling dan kembali rapi seperti kamar hotel. Ya gatau ya, mungkin kebiasaan dokter jadi apa-apa harus bersih dan rapi.

Drrt drrt


Monolid nya melirik benda tipis yang terus bergetar di atas meja, Gian mengernyitkan dahi nya tatkala membaca nama mama nya di layar hp.

"Mama? Kenapa? Semoga mama baik-baik aja." gumam Gian sebelum menekan tombol hijau dan menempelkan hp nya ke telinga.

"Ma-"


"Gian, kamu bisa Jakarta sekarang??"

"Ke Jakarta? Kenapa ma, kok mendadak banget?"

"Mama takut di rumah, Gi. Papa kamu dari kemarin ngirim chat terus ke mama dan mama takut papa kamu tiba-tiba dateng kesini..."


Gian mengepalkan tangan nya kuat-kuat, giginya gemerutuk mendengar kata 'Papa'. Setelah sekian lama tak mendengar kata tersebut, kini kenapa pria yang dia benci itu kembali hadir dalam hidup nya.

Wedding Agreement [SEULRENE] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang