12. Gay sialan, begitulah dia memanggilku

91 4 0
                                    

    Hari ini menjadi hari yang sama seperti hari-hari sebelumnya, Anta masih anak berandal yang melakukan pemungutan liar uang jajan siswa lain di pagi hari dan tertidur di jam istirahat. Yosi Anjing setianya benar-benar melakukan apa yang ia minta sebulan yang lalu.

"Ini aku membawakanmu bekal anggaplah hadiah untuk kemenangan tim mu !" -Yosi.

"Kau begitu baik aku mungkin akan mengira kau sedang jatuh cinta padaku !" Ucap Anta menopang dagu.

"Ah ti-tidak aku punya pacar, pacarku berada di SMU khusus wanita, a-aku hanya mengagumimu !" Ucapnya kikuk.

"Ahh, bagaimana kau mengagumi seorang berandalan sepertiku ?" Ucap Anta menyeringai.

"Um i-tu ...

Yosi tampak ragu-ragu untuk  mengatakannya dan Anta mulai kesal menunggunya bicara, tiba-tiba Kaffa memanggilnya untuk bicara berdua.




Di koridor sepi.

"Kau mungkin tidak melakukan yang terbaik tapi keterlibatan mu juga masuk dalam hitungan yang membuat Tim kita menang, jadi kau masih memiliki kesepakatan kita, hanya saja kau tidak bisa membuat permintaan yang membuatku putus dengan Rena!" -Kaffa.

"Wahh, kau sungguh pria yang bertanggung jawab atas kata-katanya, baiklah karena aku tidak melakukan permainan dengan baik aku tidak akan memintamu putus dengan Rena, untuk saat ini aku tidak memiliki keinginan apapun, aku akan menyimpan kesempatan ku ini untuk nanti !" Ucap Anta beranjak pergi tiba-tiba Kaffa berkata..

"Hei, terima kasih untuk kemarin, aku tau dari pelatih dan Fazkal kalau tim lain memiliki masalah jika saat itu kau tidak menghalangiku aku mungkin akan mengalami cidera !" -Kaffa.

"Ahh, kau akhirnya tau, bukankah seharusnya memberiku hadiah lebih ?" Ucap Anta berbalik menatap Kaffa dengan senyuman manisnya.

"Apa yang kau inginkan ?" -Kaffa.

"Apa dia selalu semanis ? Atau ini hanya delusi yang ku buat ? Pria yang biasanya kasar dan dingin terhadapku ini sekarang tertunduk malu !" Batin Anta.

"Belikan aku makanan untuk seminggu !" Ucap Anta lalu beranjak pergi.

"Hah ?!!" -Kaffa kaget.


  "Yah, aku tidak terpikir bahwa ini adalah salah satu bagian dari mengganggunya, aku hanya tanpa sadar ingin dia berada terus menerus di dekatku. Sejak kapan ? Sejak kapan aku menerima perasaan ini ? Apakah ini alami berkembang seperti ini setiap waktu ? Kurasa begitulah jika orang jatuh cinta, ia cenderung ingin terus bersamanya !" -Anta.






      Kaffa telah bertanya apa yang diinginkan Anta tapi Anta menjawab terserah dan akhirnya Kaffa membelikannya Sandwich yang dijual di kantin serta minuman air putih. Kaffa berniat memberikan saja lalu pergi tapi Anta begitu mengganggunya dengan mengeluh ia ingin air lemon daripada air putih selagi mereka berdebat Yasi si anjing patuh memberikan kotak bekal dengan makanan sehat dan termos kecil berisi air perasan jeruk.

"Wahh, kau memberiku sesuatu yang berlebihan lagi, bagaimana kau tau aku suka air jeruk dan lemon ? Hari pertama kau memberiku roti isi kau juga tau rasa kesukaan ku apa kau telah memata-matai ku ?" -Anta.

"Ti-tidak, sungguh!" -Yasi.

"Lihatlah kau membuat orang-orang menjadi pelayanmu untuk memberimu makan, aku hanya membelikan apa yang ingin ku beli karena aku sudah berjanji, jadi jangan mengeluh dan makan saja, lagi pula orang lain telah datang memberikanmu makan !" Ucap Kaffa hendak pergi tapi Anta menahan tangan Kaffa.

"Hei, ini terlalu banyak untukku, temani aku makan!" -Anta.

"??! " -Yasi hanya memperhatikan dari sudut yang sangat terlihat tapi seolah ia  tidak ada di antara mereka.

"Apa ?!" -Raut wajah kesal Kaffa muncul.

"Jika kau mau menemaniku makan aku akan mengurangi satu hari dari seminggu kewajibanmu membelikan ku makanan !" -Ucap Anta memberikan penawaran dan Kaffa menyetujuinya.

Lihat orang-orang yang masuk ke kelas kaget melihat Si protagonis pria dan si Antagonis makan bersama di kelas hanya berdua.

"Hei, siapa aku ?" -Rena.

"Rena !" -Ghisa & Vivian

"Benar aku Rena, bukan pacar !" -Rena.

"Kau merasa pacarmu di ambil oleh Preman itu ?" -Vivian.

"Bagaimana bisa kau punya pikiran seperti itu, Kaffa pasti telah dipaksa oleh si Preman itu, ayo selamatkan pacarmu !" Ucap Ghisa menyingsing lengan bajunya.

     Ya, si pangeran telah di jemput tuan putri bersama dayang - dayangnya, meski akhirnya Anta disadarkan oleh kenyataan betapa mesranya hubungan normal antara Rena dan Kaffa tapi setidaknya ia cukup senang telah berfantasi sejenak bisa bersama Kaffa setiap waktu, Sampai...

" Hei aku menemukan rahasiamu kau tidak penasaran apa yang ku ketahui ?" - Antonio.

"Kau menggertakku karena ku bilang aku punya bukti rahasiamu ?
Kau bahkan mencuri ponselku untuk mengecek apakah bukti itu benar ada, yah Antonio apa yang kau sembunyikan aku tidak menduga reaksimu akan sejauh ini padahal aku cuma main-main!" Ucap Anta menghapus debu di pundak lawannya.

"Kau pasti menyimpannya di laptop mu atau di flashdisk mu, kau harus memberikannya padaku jika tidak aku akan memberitahu semua orang apa yang aku temukan di ponselmu!" -Antonio.

"Yah, rahasia apa yang ku miliki memangnya ?" -Anta.

"Kau sungguh ingin aku mengatakannya? Seseorang akan datang sekarang!" -Antonio.

"Katakan saja, ini tidak seperti aku melakukan transaksi narkoba!" Ucap Anta menyinggung, Antonio marah dan mengucapkan sesuatu dengan keras yang membuat dentuman keras menghantam hati dan otak Anta seketika.

"Kau seorang Gay, kau menyukai kaffa kau bahkan menyimpan banyak foto Kaffa, apa aku salah ?" -Ucap Antonio menyeringai menatap tepat kebelakang Anta, saat Anta berbalik di sana ada Kaffa dan Riku.

"Apa kau bahkan juga pernah tidur dengan seorang pria? Benar? Kau pernah tidur dengan seorang pria kan ?" -Antonio.


    Pandangan Anta gelap, yang tersisa hanyalah Kaffa yang berdiri jauh darinya menatapnya tanpa ekspresi, tidak..
Ia menatapnya dengan jijik, sama seperti tatapan Shura ketika menyaksikan sesuatu yang begitu buruk yang pernah menimpa dirinya di masa kanak-kanaknya dulu. Anta sungguh sudah berusaha  keras melupakannya gara-gara si Kotoran yang satu ini ia jadi teringat kembali.

"Ya, Nio kau melakukan kesalahan besar, bersiaplah untuk dijemput malam ini !" -Ucap Anta.

"Apa maksudmu ?!" -Antonio.

"Sebaiknya kau tidak perlu tau, biar jadi kejutan untukmu !" Ucap Anta beranjak pergi.

"Hei Anta katakan padaku apa yang akan kau lakukan? Woiii brengsekkkk... !!" -Antonio.

      Anta tidak tau apa yang sedang ia pikirkan ia tak bisa mengendalikan dirinya, mengapa sekarang ia mengejar Kaffa mengapa ia ingin menjelaskan semuanya. Tanpa sadar Anta telah menarik tangan Kaffa menahannya seolah ingin berkata sesuatu tapi mulutnya tak bisa bicara.

"Gay sialan !"

Gumaman itu terdengar kecil tapi menggema ditelinga Anta, bahkan saat kaffa berdecak dan membuang muka itu terus terulang dalam pikirannya, Riku melepaskan genggaman Anta lalu membawa Kaffa menjauhi Anta.

"Orang itu punya berbagai cara untuk mengganggumu, kau tidak perlu memikirkan apa yang baru saja terjadi, jika dia mengganggumu akan ku pastikan untuk memberinya pelajaran!"-Riku.





_NEXT.

ANTAGONIS (S1END) - ( S2END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang