Bab 22 (SEASON 2 - End)

16 2 3
                                    

Beberapa hari telah terlewat, hubungan Shura dan Anta membaik, Anta meneruskan kebiasaannya yang telah menganggap Shura kakaknya ketika di dunia palsu. Hubungan nya dengan Kaffa juga cukup bagus, yang paling penting keadaan Anta berkembang dengan sangat baik. Tak ada lagi ekspresi kesedihan di wajahnya, ia sering tersenyum dan tertawa ketika bicara apalagi ketika ia belajar berjalan, ia merasa geli karena semua memperlakukannya seperti bayi.

Hari ini Shura terlambat datang karena ada beberapa masalah dari kantornya yang harus ia selesaikan. Hanya Kaffa yang menemani Anta jalan-jalan disekitar rumah sakit, ini adalah untuk melemaskan otot-otot Anta agar ia kembali dapat bergerak dengan baik, meskipun proses cukup memulihkan diri dan ia juga hanya di perbolehkan untuk bergerak selama 1-2 jam kemudian ia harus beristirahat, ia belum boleh terlalu lelah. Karena itu Kaffa selalu menghitung waktu ketika waktu habis Kaffa akan menggendong Anta dan menaruhnya di kursi roda.

"Kau sepertinya menikmati jadi pengasuh!" Ucap Anta menatap curiga Kaffa yang terlalu sigap dan cepat mengendong nya.

"Tidak, ini sangat melelahkan jadi cepat lah sembuh!" Ucap Kaffa mengalihkan wajahnya.

"Kau pikir aku bodoh, aku melihatnya senyum itu, mengganggu ku kau seperti orang cabul !" -Anta.

"Hah ? Apa ? Cabul ? Oh... Jadi aku seperti orang cabul dimatamu, sini biar ku tunjukan bagaimana orang cabul itu sebenarnya!" Ucap Kaffa menarik kursi roda Anta memutarnya hingga mereka saling berhadapan lalu Kaffa mendekatkan wajahnya pada Anta menatapnya tanpa berkedip.


Tiba-tiba" Hei apa yang kalian lakukan?" Ucap seorang wanita ketika keduanya menatap ke asal suara dari jarak 3 meter berdiri lah beberapa orang, 4 wanita dan 5 laki-laki dengan bingkisan buat ditangan mereka.

"Kakak, kau.. !" Tunjuk Karina dengan ekspresi kaget lebay.

"Kau sungguh tidak tahu malu !" Ucap Rena menatap jijik Kaffa.

"Sejak kapan kau jadi pria mesum?" -Ghisa.

"Fa, kau itu publik figur meskipun kau tidak terlalu terkenal tapi beberapa orang pasti mengenalmu, kau tidak ingin masuk berita gosip kan ?" -Jerry.

"Memangnya kenapa, mencium teman itu bisa disebut mesum kah ?" Tanya Gavin dengan wajah polos.

"Itu aneh kau tau, bagaimana kau bisa mencium temanmu !" -Jerry.

"Aku sering bercanda dengan Hasley seperti itu dan tidak ada yang menganggap kami aneh !" Ucap Gavin.

"Ya, tapi aku terganggu melihatnya kau tidak sadar aku sering kesal hah !" Ucap Karina menarik rambut Gavin.

Anta menunduk ekspresinya terlihat cemas, Kaffa mengerti apa yang terjadi, ia tak ingin Anta menanggung tekanan ini sendiri jadi ia akan jujur pada teman-temannya sekarang bahwa ia menyukai Anta.

"Aku menyukai Anta, aku memutuskan untuk mendekatinya !" Ucap Kaffa, semua kaget mendengarnya kecuali Rena.

"Tapi, bagaimana dengan Kak Rena?" -Karina.

"Kau brengsek !" Ghisa emosi.

"Jangan membuat keributan di rumah sakit, lagipula kami sudah lama putus !" Ucap Rena.

"Tapi- Ghisa.

"Aku ingin kembali ke kamar!" Ucap Anta masih tak terlihat baik.

"Ah baiklah !" Ucap Kaffa ingin mendorong kursi rodanya tapi Anta menolaknya.

"Aku bisa sendiri!" Ucap Anta memutar rodanya dengan kedua tangannya.

Kaffa terlihat sedih karena di tolak Anta mendorong kursi rodanya. Seketika semua merasa bersalah karena telah bersikap kasar. Rena mengejar Anta menghentikan mendorong kursinya rodanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANTAGONIS (S1END) - ( S2END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang