18. sampai kapan aku menunggu

75 6 0
                                    

       Kaffa memperhatikan Gavin terlihat senyum tipis di bibirnya, Kaffa merasa Gavin benar-benar mirip dengan Anta dan ia semakin penasaran apa hubungan Gavin dan Anta bagaimana Anta berakhir melompat ke mobil yang sedang di kendarai oleh Gavin dan kakaknya, tapi Kaffa tidak bisa menanyakan semuanya langsung ia harus mencari taunya secara perlahan, yang terpenting sekarang bagaimana mempertahankan Gavin agar bisa bersama Karina jika hubungan mereka berhasil tentu saja peluang untuk mencari tahu kehidupan Gavin akan lebih besar.


"Hei, kau menyukai Karina kan ? Aku ingat kau dulu mengejarnya!" Ucap Kaffa, Gavin seketika tersedak, Kaffa dengan sigap memberikan Gavin minum.

"Tidak apa-apa, aku tidak akan menentang hubungan kalian lagi, aku malah berpikir akan membantu hubungan kalian !" -Kaffa.

"Jadi inilah kenapa kau mengajak kami menonton konser ini ?" -Gavin.

"Ya, lagi pula Karina ingin menontonnya, aku tidak bisa selalu mengawasinya terlebih dia juga tidak mau pergi dengan ku dalam keramaian seperti ini, jadi aku menyuruhnya mengajakmu, hei aku ingat kau pernah datang ke pertandingan basket ku dulu demi mendekati Karina kan ? Kau masih sangat kecil saat itu sekarang kau sudah jauh lebih tinggi !" Ucap Kaffa senyumnya sejak tadi tidak pernah pudar seolah ia sangat senang mengobrol dengannya.

"Iya, tapi aku lupa detailnya aku hanya ingat aku menabrak seseorang saat itu !" -Gavin.

"Menabrak seseorang? Kapan itu sebelum atau sesudah kita bertemu apa kau baik-baik saja waktu itu ?" -Kaffa.

"Aku lupa detailnya, tapi kurasa itu sebelum, aku berlari dengan tergesa saat pertandingan selesai, aku menabrak seseorang ekspresinya saat itu tampak sedih ku pikir dia kalah bertanding tapi aku ingat berada di tim yang sama denganmu !" -Gavin.

"Siapa yang kau maksud ?" -Kaffa menatap Gavin serius.

"Dia Anta !" -Gavin menatap Kaffa serius.

"Dia sangat gampang dikenali karena warna rambutnya, kurasa aku mengaguminya sejak saat itu !" Ucap Anta entah kenapa ia mengatakan itu ia hanya mengingat apa yang di katakan Gavin dan perasaan Gavin saat itu yang terasa menenangkan.

"Dia berekspresi seperti itu ?" Ucap Kaffa eskpresi berubah aneh seakan menyimpan sesuatu senyumnya tadi menghilang.

"Bukankah dia juga melompat ke mobilmu dan mengakibatkan kau kecelakaan bagaimana dengan saat itu bagaimana eskpresinya apa aku melihatnya? Apa kau ingat ?" Kaffa menatap Gavin serius, dalam tatapannya Gavin benar-benar adalah Anta, apa yang dirasakan Kaffa saat ini adalah jantungnya yang berdetak kencang bukan karena amarah tapi karena kesedihan, ia tak tau kenapa hanya saja ada begitu banyak rasa penasaran di dalam lubuk hatinya meminta kejelasan, apa arti ekspresi kesedihan yang ditunjukkan Anta disepanjang tahun ketiga di SMU, kenapa ?

Apa arti tatapannya saat Kaffa memukulinya dengan brutal, kenapa ia tak membalas bahkan tak mengatakan sesuatu apapun..

Apa arti dari kau menyimpan banyak fotoku di ponsel mu ?

Apa benar kau marah bukan karena menyimpan rasa suka pada Rena tapi padaku ?

Kenapa aku tidak jijik padamu yang ku rasakan ketika aku mengatakan kau gay sialan saat itu adalah aku merasa kau begitu senang mempermainkan Seseorang dengan segala trik kotor !

Dan kenapa aku menunggumu mengucapkan permintaanmu yang belum sempat kau katakan ?

Kenapa aku begitu tertekan dengan perasaan ini ? Seolah aku dihukum atas perbuatanku saat itu yang memukuli mu tanpa perduli bahwa kau tidak sengaja melakukannya. Tapi tetap saja kau sudah berbuat banyak masalah kau wajar mendapatkannya itulah yang kupikirkan bahwa aku benar hingga saat ini, aku tidak menyesal melakukannya, tapi ada apa dengan perasaan ini ?

ANTAGONIS (S1END) - ( S2END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang