24. kau mencarinya tanpa alasan ?

66 5 0
                                    

Di sebuah Cafe.

"Kenapa kau ingin tau tentang Anta ?" -Yasi.

"Aku hanya ingin tau alasan dia bunuh dia dan apa kau tau dimana dia dimakamkan ?" -Kaffa.

"Jujur saja, kau bukan orang yang perduli dengannya apa alasan kau mencarinya tidak mungkin kau mencarinya tanpa alasan !" -Yasi.

Tiba-tiba Antonio datang.

"Hei Kaffa, eh bukankah ini si pengantar makanannya Anta dulu ?" -Antonio.

"Kau tidak bertugas?" -Kaffa.

"Aku pulang lebih dulu, yang kau minta aku hampir tidak menemukannya aku harus membawa ponsel lama ku untuk melihat semua datanya kembali dan beruntung aku menemukannya, ini foto-foto yang ku ambil dari ponsel Anta dulu tidak ada yang khusus hanya menunjukkan fotomu yang di ambil diam-diam!" -Antonio menunjukkan foto itu di ponselnya.

"Apa maksudmu Anta memiliki fotomu ?" -Yasi.

"Kau tidak tau, Anta dulu menyukai Kaffa !" -Antonio.

"Tidak mungkin, dia menyukaimu dan kau memukulinya ??" -Yasi terlihat marah.

"Tidak, alasan aku memukulnya bukan karena itu !" -Kaffa.

"Apapun alasannya itu sama saja, kau memukulnya tanpa tau hal yang sebenarnya terjadi, kalian semua membencinya Anta sudah tidak ada sekarang jangan lagi mengusiknya !" Ucap Yosi ingin pergi tapi ditahan oleh Kaffa.

"Aku menyesal !" Ucap Kaffa menahan tangan Yasi.

"Aku merasa tidak tenang, hidupku menjadi kacau, beritahu aku setidaknya kuburannya aku ingin menemuinya dan meminta maaf telah memukulnya !" -Kaffa.

"Apa alasan kau melakukannya ? Hanya karena dia bunuh diri ? Dia bunuh diri bukan karena mu kau tidak harus merepotkan diri untuk memikirkannya !" -Yasi.

"Aku ingin tau tentangnya, alasan kenapa dia bunuh diri, kenapa dia berubah di tahun terakhir disekolah, aku tidak tau kenapa aku ingin tau aku tidak tau kenapa aku tidak bisa berhenti memikirkannya, aku, aku masih membencinya tapi aku juga menyesali sikapku saat itu, namun dia wajar mendapatkannya dia telah melukai Riku dan Rena !" Ucap Kaffa tak terduga Yosi memukul wajah Kaffa hingga ia jatuh, semua orang yang ada di cafe melihat ke arah mereka.

"Anta tidak sengaja melakukannya, ketika mereka jatuh Uta dan Kian tiba-tiba datang dan salah paham, orangtua angkat Anta menutupi kesalahannya dan menangguhkannya pada Uta dan Kian dan kesaksian mereka yang didasari salah paham hingga menjadi berlarut-larut Anta tidak diberi kesempatan untuk menjelaskan, saat kau memukulinya dan memintanya untuk mengaku dia sudah melakukannya, dia memohon pada kepala sekolah yang sudah disuap oleh Ayahnya untuk menghukumnya, dia mengakui kesalahannya walaupun dia tidak sengaja, dia sujud di lantai memohon untuk tidak mengeluarkan kedua temannya, kau menyebutnya hukumannya begitu ringan seolah dia seperti liburan dari pada dihukum, kau tidak tau dia dikurung di ruang kecil dirumah besar itu dia tinggal di ruang kecil yang ada dibelakang !" Ucap Yasi matanya memerah.

"Bagaimana kau tau semuanya dengan detail !" -Yasi.

"Aku menyukainya, aku mengikutinya, kau  bisa menyebutku penguntit aku tidak perduli, selama ini aku lah yang selalu ada bersamanya, aku ingin menjadi satu-satunya yang bisa dia andalkan, tapi semua yang dia alami begitu mengerikan, dia tidak bisa mempercayai dan menerima siapapun lagi, kau mungkin tidak mengerti semua tindakan kasar yang ia lakukan adalah maksud baiknya, jika kau mencoba untuk mengenal dan memahaminya kau akan tau betapa baiknya dia, dia mampu mengorbankan dirinya untuk orang lain secara diam-diam, orang lain bahkan keluarganya sendiri bahkan tidak akan melakukan itu untuknya, dia mungkin menjadi nakal dan suka mengganggu oranglain tapi itu tidak sebanding dengan apa yang dia alami, orang-orang yang mengganggunya di sekolahnya dulu masih saja mengganggunya hingga harinya terakhirnya, mereka menghajarnya dan menendangnya, yang lebih mengerikan mereka memiliki sesuatu yang sudah lama mereka simpan, dan itu sudah menyebar di semua teman seangkatannya, jika aku jadi dia aku juga pasti akan mengakhiri hidupku!" -Yasi.

"Dulu aku marah ketika dia melaporkan ku, tapi setelahnya aku merasa bersyukur jika saja saat itu aku tidak ditahan, aku mungkin masih berkutat dengan barang-barang haram itu dan aku tidak akan menjadi polisi seperti sekarang, setelah kau menyebutkan bahwa Anta adalah sosok yang mampu mengorbankan diri untuk orang lain entah mengapa aku setuju dengan itu, aku melihat laporan kecelakaannya di berkas kantor kepolisian aku merasakan hal sama seperti yang Kaffa rasakan, perasaan ku tidak tenang aku ingin melihatnya aku ingin tau alasannya, aku tidak percaya dia sudah tidak ada, Yasi, kami tidak akan melakukan apapun selain meminta maaf padanya biarkan kami ziarah ke makamnya !" -Antonio.

"Ku mohon !" -Ucap Kaffa.

"Dia belum mati, dia masih asa dirumah sakit, dia koma dan baru bangun, tapi kalian mungkin tidak akan bisa menemui nya kurasa dia tidak akan mengenali kalian!" Ucap Yasi.

"Apa maksudmu ? Dia masih hidup dan dia hilang ingatan?" -Antonio.

"Aku juga baru tau itu kemarin, aku akan menemuinya terlebih dahulu jika dia setuju ingin bertemu aku akan menghubungi kalian !" -Yasi.








20:05, diruang Rawat inap VVIP Anta Galavin

"Kau besok sekolah kan ? Aku ingin ikut ke sekolah apakah bisa ? Aku tidak tau bagaimana rasanya lulus dan masuk SMA, apa aku sekarang kelas 2 !" -Gavin.

"Iya, kau kelas 2 sekarang maafkan aku karna aku kau melewatkan kesempatan untuk menikmati masa-masa sekolahmu !" -Anta.

"Um, tidak apa-apa, kau mungkin tidak tau tapi kau memberikanku nilai-nilai kehidupan, apa aku pernah bercerita ? Aku melihatmu ketika aku koma, aku SANGAT beruntung hidupku sangat baik selama ini, aku tau kau pasti lelah memikirkan cara untuk mengembalikan semua, kau pasti merasa bersalah, tapi aku tidak apa-apa aku yakin semua akan lebih baik mulai sekarang !" Ucap Gavin.

"Benar kata Hasley dan lainnya, kau mungkin selalu bertindak bodoh, ceria dan kekanakan tapi kau lebih dewasa dari yang terlihat!" -Anta.

"Ahh Hasley bagaimana kabarnya sekarang? Apa kita masih satu kelas ?" -Gavin.

"Iya, bahkan Karina, Kairi, yaya dan lainnya!" -Anta.

"Wahhh, pasti menyenangkan aku ingin ke sekolah, aku ingin ikut ya boleh yaa !" Pinta Gavin memeluk pinggang Anta.

"Bagaimana caranya kau ikut, Shura pasti tidak akan memperbolehkannya !" -Anta.

"Gavin, ayi kita pulang, jam besuk malam sudah habis!" -Luwis.

"Aku pulang dulu !" -Anta.

"Ah tidak, menginap lah disini !" -Gavin memeluk Anta erat.

"Kami akan kembali besok setelah Gavin pulang sekolah !" Ucap Luwis mengusak pelan kepala Gavin.

"Ahhh itu masih lama, Kakk Shuraaa.....!" -Gavin memasang eskpresi andalannya, Luwis benar-benar berpikir Anta mirip sekali dengan Gavin rasanya ia begitu merindukannya, tanpa sadar Luwis memeluk Gavin.

"Um, kak Lu ?" Ucap Gavin agak kaget, terlebih Luwis ia tiba-tiba terlihat begitu kaget hanya Gavin yang memanggilnya dengan sebutan Kak Lu, bahkan Gavin setelah kecelakaan tidak pernah memanggilnya seperti itu.

" Gavin !" Ucap Luwis menatap Gavin yang ada ditubuh Anta, Anta dan Gavin kaget, Anta tak kuasa menahannya keterkejutannya hingga kakinya rasanya lemah, bagaimana jika keluarga Gavin tau kalau Gavin berada di tubuh orang lain.

"Gavin, kau baik-baik saja?" -Gavin kaget melihat Anta jatuh, dan itu kesempatan itu mengalihkan perhatian kak Luwis.

"Gavin, apa yang terjadi kau merasa pusing?" -Luwis, Anta tidak bisa menyembunyikan ketakutan nya dan dia mulai menangis kembali tanpa sadar, bahkan nafasnya kembali terdengar tak beraturan, Shura bangkit dari tempat duduknya ia menatap Gavin dengan serius, ia baru saja merasa Gavin mirip sekali dengan Anta, bukan hanya perasaan  mereka mirip tapi Shura merasa Gavin adalah Anta.

"Menginap lah, Luwis kau pulang sendiri dan bawakan seragam Gavin besok pagi, biarkan Gavin disini dan melakukan pemeriksaan, sepertinya Gavin kurang sehat sejak pagi !" Ucap Shura.





-NEXT...

ANTAGONIS (S1END) - ( S2END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang