Di pinggir danau Rena dan Anta bicara berdua setelah Kaffa pergi sebentar untuk buang air.
"Kaffa bilang kau ingin pindah ?" -Rena.
"Kaffa menceritakan semuanya?" -Anta.
"Iya, maafkan aku karena salah paham!" -Rena.
"Kau menjadi lembut sekarang, apa kau senang aku pergi ?" -Anta.
"Apa ?" Rena kesal mendengar ucapan arogan Anta padahal ia sedang serius meminta maaf merasa menyesal. Tapi sekarang itu terasa sia-sia.
"Karena kau senang hari ini, maka aku akan mengatakan hal lainnya sekarang. Aku menyukai Kaffa !" Ucap Anta, Rena benar-benar kaget, feeling-nya ternyata benar.
"Kau tidak perlu khawatir, meskipun aku berniat untuk mengaku hari ini, itu mungkin tidak akan berhasil. Kaffa itu sangat baik dia tidak akan mengkhianatimu, jika dia ingin bersamaku dia tidak akan bermain di belakangmu tapi dia akan meminta putus denganmu terlebih dahulu !" -Anta.
"Bajingan!" Ucap Rena menatap Anta dengan penuh emosi.
"Bagaimana bisa orang brengsek sepertimu hidup, kau sangat suka mengacaukan hidup orang lain. Aku sangat bodoh karena berpikir kau akan berubah. Kau sama sekali tidak pantas bersama Kaffa bahkan sebagai temannya, kau sama sekali tidak bisa menghargai orang lain, orang sepertimu tidak pantas mendapatkan kebaikan dari Kaffa !" Ucap Rena kecemburuan dan kekesalannya benar-benar di puncak, matanya memerah seakan ingin menangis. Ketegangan itu disadari oleh semuanya dan mereka pun menyusulnya karena takut terjadi apa-apa pada Rena. Begitu juga Kaffa yang baru saja kembali dan langsung melihat situasi yang terlihat tidak terlalu baik itu.
"Pergilah brengsek, ku mohon pergi saja, jangan pernah ganggu kami ku mohon aku sudah lelah !" Ucap Rena menangis, dipegangi oleh Vivian dan Ghisa. Jerry dan Derrel mendorong-dorong Anta mereka marah karena Anta membuat Rena menangis.
Bagaimana ini bisa terjadi, Anta seketika menyesali keegoisannya harusnya ia bisa lebih menahan diri. Ia menyesal mendiamkan Kaffa ketika sampai puncak padahal Kaffa mencoba memenuhi janjinya kembali. Anta benar-benar menyesali keegoisannya.
"Apa yang terjadi ?" Tanya Kaffa yang berlari ke arah mereka.
"Kaffa !" Anta ingin menjelaskan pada Kaffa agar Kaffa tidak terlalu marah padanya dan ia berharap masih bisa memperbaiki keadaan.
"Fa, sekarang aku ingin tanya padamu kau pilih dia atau aku ?" Tanya Rena.
"Kenapa kau membuat pilihan seperti itu ?" -Kaffa bingung.
"Dia menyukaimu, dia bilang dia menyukaimu!!" Ucap Rena menangis dengan lebih kekesalan, Kaffa kaget mendengarnya begitu juga semuanya.
"Dia punya niat lain ketika dia bilang ingin berteman denganmu, dia hanya mempermainkan mu memanfaatkan kebaikanmu untuk kepentingannya sendiri, dan itu karena dia menyukaimu!" -Rena.
"Anta, kau bilang apa ke Rena ?" Tanya Kaffa menatap Anta dengan serius dan sedikit kekecewaan. Anta tidak bisa mengelak lagi, ia tidak bisa memikirkan alasan lain jika ia mencari alasan itu akan benar-benar membuatnya menjadi orang yang benar-benar licik. Mari kita bertaruh toh ia juga ingin mengaku dan ini pasti akan terjadi meskipun Rena tidak mengacaukannya.
"Aku mengatakan padanya, aku menyukaimu!" Ucap Anta semua kaget dan kesal mendengarnya.
"Bagaimana bisa ada orang sebrengsek dirimu hah !" Ghisa sangat marah ingin memukul Anta tapi di tahan oleh Jerry dan Derrel.
"Kau bercanda ?" Tanya Kaffa tapi Anta hanya diam menatap Kaffa dengan serius.
Ekspresi kekecewaan semakin terlihat di wajah Kaffa " Jadi, apa ceritamu itu hanya kebohongan? Kau bilang kau ingin berteman dengan ku, itu bohong ?" Kaffa merasa karena telah di permainkan oleh Anta, bagaimana bisa orang yang akan bunuh diri memprovokasi seorang wanita dengan berkata dia menyukai kekasihnya, Kaffa benar-benar merasa kecewa dan merasa sangat bodoh.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIS (S1END) - ( S2END)
Teen FictionAnta Galavin yang terkenal nakal waktu di SMU melakukan percobaan bunuh diri 2 tahun setelah kelulusannya.