Bab 10 - berteman dengan Kaffa.

16 2 1
                                    

    Ujian hari pertama, semua tampak fokus pada pada kertas ujian mereka masing-masing. Pak Kenno yang mengawasi ujian di jam pertama merasa senang rasanya kelasnya dipenuhi aura positif apa itu karena Anta mewarnai rambutnya menjadi hitam?

Sebenarnya pagi ini smua kaget melihat Anta dengan rambutnya yang hitam. Tadi malam Anta mengatakan akan menghubungi Kaffa saat pagi, tapi Kaffa tidak tahu kalau Anta akan menelponn nya begitu pagi bahkan ia mengatakan ingin kerumahnya segera. Kaffa gelabakan meminta izin orangtua nya bahwa temannya akan datang. Ayah dan ibunya terkejut yang datang ternyata adalah anak nakal yang Kaffa pukuli, sebenarnya bagus jika mereka berdamai tapi sebagai orangtua, mereka tetap was-was terlebih mengingat image buruk Anta selama ini.

"Hei tolong aku, ubah warna rambutku menjadi hitam kembali !?" -Pinta Anta.

"Jadi ini maksudmu datang pagi-pagi kesini !" - Kaffa.


Tiba-tiba Karina mengejutkan keduanya " woahhh, rambut merah !!" Tunjuk Karina pada Anta dengn ekspresi kaget. Anta tersenyum dan menyapa Karina adik perempuan Kaffa, Karina terlihat lucu dengan rambutnya yang berantakan dan muka bantalnya.

"Dia kakak rambut merah yang dikatakan Gavin kan, benar kan, kan, iyakan?" Tanyanya.

"Hei, kau tau bagaimana penampilanmu sekarang? Pergilah mandi sana !" Ucap Kaffa.

"Heh ?? Hehee !" Karina sadar penampilan nya berantakan, karena malu kemudian ia menarik diri.

Tidak butuh waktu lama Rambut Anta kembali hitam. Beberapa saat lalu mengecat rambut Anta Kaffa melihat lebam ditubuh Anta karena Anta melepas seragamnya menyisakan kaos putihnya yang longgar. Tangannya juga masih berbalut perban entah luka seperti apa yang ada di telapak tangannya. Kaffa ingin bertanya tapi waktu terlalu sempit ia harus mandi dan siap-siap sekolah terlebih dahulu.

"Wah, kakak seperti orang yang berbeda dengan rambut hitam !" Ucap Karina di meja makan.

"Benarkah, hehee !" Ucap Anta reflek membenarkan rambut bagian belakang kepalanya.

"Ma, aku jalan dulu takut telat !" Ucap Kaffa membawa beberapa potong roti yang sudah disiapkan dan membawa minuman yang sudah disiapkan dalam botol.

"Buka!" Ucap Kaffa mencontohkan dengan membuka mulutnya, Anta pun membuka mulutnya lalu Kaffa memasuki ujung roti.

"Ayo !" Setelahnya Kaffa mendorong Anta mendesaknya untuk segera berangkat.

"Hati-hati dijalan Fa!" Teriak Mama merasa sedikit cemas.

Duduk di halte bis Anta merasa sedikit canggung karena Kaffa terlihat serius membaca bukunya untuk ujian nanti. Kurang lebih 15 menit mereka duduk diam disana menunggu bis dengan bosan Anta bermain-main sendiri mata Kaffa sesekali melirik ke arahnya, Anta lebih kekanakan dari Rena. Batinnya.


Kembali ke sekolah, jam istirahat Anta memberikan gumpalan kertas pada Anta, lalu berjalan keluar lebih dulu. Kaffa bingung melihat tingkahnya ia membuka gumpalan kertas itu isinya adalah tulisan yang berbunyi " Ayo keluar aku tunggu!"

Sebenarnya Kaffa ingin kembali belajar, tapi tiba-tiba Rena juga mengajaknya untuk pergi ke kantin bersama, Kaffa mau tidak mau mendahulukan pacarnya karena Rena berjanji hanya akan beli sesuatu sebentar lalu mereka akan belajar bersama.

Anta menunggu dengan bersandar di tembok, tak lama ia mendengar langkah kaki Anta antusias ia berpikir itu adalah Kaffa, memang benar itu Kaffa tapi ia berjalan bersama Rena. Anta hanya diam menunduk ketika Kaffa dan Rena berlalu mata Kaffa bertemu dengan Anta namun Anta kemudian menunduk, entah kenapa Kaffa melihat rasa kekecewaan di wajah Anta.

ANTAGONIS (S1END) - ( S2END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang